Tabu yang Harus Dipecahkan: Edukasi Hak Kesehatan Seksual Anak

Tabu yang Harus Dipecahkan: Edukasi Hak Kesehatan Seksual Anak
info gambar utama

Pendidikan hak kesehatan seksual anak merupakan hal yang sangat penting dalam menciptakan generasi yang sehat dan bertanggung jawab. Anak-anak adalah aset berharga bagi masa depan bangsa dengan dibekali pemahaman yang benar mengenai kesehatan seksual sejak dini.

Mariana Yunita Hendriyani Opat, penerima Apresiasi (SATU) Indonesia Awards tahun 2020 bidang kesehatan. Bersama rekannya Mbak Maria mendirikan Tenggara Youth Community dengan program Bacarita Kespro. Program ini memberikan edukasi mengenai kesehatan seksual untuk anak remaja akan pentingnya upaya mencegah masalah yang terkait dengan kesehatan seksual.

Mariana Yunita Hendriyani Opat: Sosok Pengedukasi Hak Kesehatan Seksual Anak

Atas kepedulian dan kesadaran akan kurangnya edukasi kesehatan seksual terhadap anak-anak NTT dengan dibuktikan banyaknya kasus pelecehan seksual hingga hamil di luar nikah dikalangan remaja, Mbak Maria adalah contoh nyata dari seorang individu yang peduli terhadap pendidikan seksual anak. Inisiatifnya dalam membentuk program Bacarita Kespro telah membawa manfaat besar bagi anak-anak di NTT tersebut.

Mengenal Klebelsberg Konyvtar, Perpustakaan Terbesar di Eropa Tengah

Dengan mengedukasi pembentukan karakter dan peningkatan pemahaman untuk memenuhi asupan pengetahuan. Penggunaan metode pembelajaran juga harus diperhatikan agar terhindar dari pembelajaran yang monoton dan membosankan yang seringkali membuat anak-anak kehilangan minat dalam belajar. Oleh karena itu, penggunaan metode pembelajaran inovatif seperti mendongeng, tanya jawab, permainan edukasi, dan penggunaan alat peraga menjadi sangat penting.

Program ini bertujuan untuk memberikan edukasi anak-anak di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang sebagian besar mengalami keterbatasan mengakses informasi mengenai pendidikan seksual bahkan beberapa menganggap edukasi ini bersifat tabu. Pendidikan seksual adalah aspek penting dalam perkembangan anak-anak, karena dapat membantu mereka memahami tubuh dan perubahan yang terjadi saat mereka tumbuh dewasa.

Pentingnya Pendidikan Seksual

Pendidikan seksual harus diberikan secara luas kepada remaja agar menjaga diri dari risiko terkait dengan masalah seksual. Pertama-tama, pendidikan seksual dapat membantu mencegah terjadinya kehamilan remaja yang tidak diinginkan. Selain itu, dengan pengetahuan dan pemahaman yang benar tentang seksualitas, individu dapat membuat keputusan yang bijaksana dan bertanggung jawab terkait dengan seksual. Pendidikan seksual juga membantu mencegah penyebaran Penyakit Menular Seksual (PMS) dan membangun hubungan interpersonal yang sehat.

Siapakah target dalam program Bacarita Kespro?

Program ini menargetkan remaja yang berasal dari kelompok poor, marginal, social excluded, dan underserved. Bahkan tidak hanya itu, program ini juga akan melibatkan orang tua dalam proses edukasi. Mereka akan diberi kesempatan untuk belajar bersama dengan anak-anak mereka tentang pentingnya pendidikan seksual. Dengan melibatkan orang tua, diharapkan pesan-pesan tersebut dapat lebih mudah diterima oleh anak-anak.

Di balik Layar Produksi Film Dokumenter: Tidak Semudah Menekan Tombol Play

Mengapa di zaman modern ini edukasi kesehatan seksual masih menjadi hal yang tabu?

Dalam masyarakat NTT, topik pendidikan seksual masih dianggap tabu dan sering kali diabaikan. Hal ini menyebabkan anak-anak tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang kesehatan reproduksi, hubungan antar pribadi, dan perlindungan diri dari pelecehan seksual. Hal ini dapat terjadi disebabkan oleh beberapa faktor:

1. Adanya stigma dan norma sosial yang kuat terkait dengan seks.

Masyarakat seringkali menganggap pembicaraan tentang seks sebagai sesuatu yang tidak sopan atau hanya boleh dilakukan dalam lingkup privat. Hal ini menyebabkan banyak orang enggan membahas masalah-masalah kesehatan seksual secara terbuka.

2. Agama juga memainkan peran penting dalam menjaga tabu terhadap edukasi kesehatan seksual.

Beberapa agama mengajarkan bahwa seks hanya boleh dilakukan dalam konteks pernikahan, sehingga membicarakan tentang seks di luar konteks tersebut dianggap sebagai tindakan yang tidak pantas.

3. Kurangnya pendidikan formal mengenai kesehatan seksual.

Banyak sekolah atau lembaga pendidikan yang tidak memberikan pelajaran tentang kesehatan seksual kepada siswa-siswinya. Akibatnya, individu cenderung mencari informasi dari sumber yang kurang akurat seperti internet atau teman sebaya.

Cara Mengatasi Tabu dalam Mengedukasi Anak tentang Kesehatan Seksual

Memulai pembicaraan sejak dini, orang tua harus berani membuka dialog dengan anak-anak mereka tentang tubuh, privasi, dan perubahan yang terjadi saat mereka tumbuh dewasa. Selain itu, pendidikan seksual harus disampaikan secara objektif dan ilmiah. Hindari pengajaran berdasarkan mitos atau prasangka pribadi. Kemudian, adanya pendekatan yang tepat dalam menyampaikan informasi kepada anak-anak. Penggunaan bahasa yang sederhana dan tidak menakutkan juga penting agar anak-anak merasa nyaman dalam mempelajari topik ini. Serta kolaborasi antara keluarga dan sekolah sangat penting dalam mengedukasi anak tentang kesehatan seksual.

Dengan pengetahuan yang lebih baik tentang pendidikan seksual, generasi muda akan menjadi lebih siap menghadapi tantangan kehidupan dewasa dan mampu membangun hubungan yang sehat.

Jadi Kawan GNFI, program Bacarita Kespro yang didirikan oleh Mbak Maria dapat menginspirasi kita semua untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang kesehatan seksual. Program ini merupakan langkah maju dalam upaya memerangi stigma dan tabu yang masih melekat pada topik ini di masyarakat.

Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk membuka diri terhadap pembicaraan mengenai kesehatan seksual. Pendidikan formal harus mencakup materi-materi tentang kesehatan reproduksi dan hubungan antara jenis kelamin agar individu dapat memiliki pengetahuan yang benar dan akurat.

Mengenal Desa Tihingan yang Warganya Sejahtera dengan Kerajinan Gamelan

Selain itu, media juga dapat berperan dalam mengedukasi masyarakat dengan menyajikan informasi yang akurat dan tidak memicu stigma atau rasa malu. Dengan demikian, diharapkan tabu terhadap edukasi kesehatan seksual dapat dikurangi dan individu dapat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya menjaga kesehatan seksual.

#kabarbaiksatuindonesia

Referensi:

https://tampabatas.com/mariana-yunita-hendriyani-opat-pengedukasi-hak-kesehatan-anak/

https://anugerahpewartaastra.satu-indonesia.com/2023/assets/download/E-Book-SIA-2023-final.pdf

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini