Rangking Pariwisata Indonesia naik 20 peringkat!

Rangking Pariwisata Indonesia naik 20 peringkat!
info gambar utama

Indonesia mengalami peningkatan peringkat yang cukup tinggi dalam persaingan pariwisata dunia. Berdasarkan Laporan terbaru Travel & Tourism Competitiveness Index 2015 yang dirilis oleh World Economic Forum (WEF) belum lama ini, menunjukkan bahwa peringkat daya saing bidang pariwisata Indonesia telah naik dari peringkat 70 pada tahun 2013, ke peringkat 50 pada tahun 2015 ini.

Ada beberapa hal yang menarik tentang dari laporan yang menempatkan Negara Spanyol sebagai Negara peringkat satu yang paling siap bersaing dalam perekonomian pariwisata ini. Diantaranya bahwa Indonesia ditempatkan di peringkat ketiga dunia dalam hal tingkat harga kompetitif, di bawah Iran dan Mesir.

Tidak hanya harga yang berperan menaikkan peringkat Indonesia, ternyata lokasi-lokasi peninggalan sejarah juga terus menarik daya tarik para pelancong, seperti Borobudur, Prambanan, dan situs bersejarah khas Indonesia lainnya. Wajar bila WEF menempatkan Indonesia pada peringkat kesepuluh dunia karena memiliki situs-situs bersejarah yang sangat kaya.

Belum habis, daya kompetitif pariwisata Indonesia juga didukung oleh keanekaragaman biota dan alam Indonesia yang masih tetap menjadi daya tarik bagi wisatawan internasional maupun domestik. Tentu saja Bali termasuk di dalamnya. Biodiversitas Indonesia berada ditempatkan pada peringkat 4.

Aspek-aspek kekayaan pariwisata Indonesia tersebut telah mendatangkan lebih dari 8,8 juta wisatawan pada tahun 2014. Berkat pemerintah yang sangat serius untuk mengelola potensi pariwisata.

Dalam waktu dekat, pariwisata Indonesia mencoba mengeksplor pariwisata Halal dan syariah. Menteri pariwisata, Arief Yahya berharap dengan program pariwisata segmen wisatawan muslim, diharapkan bisa lebih meningkatkan wisatawan asing ke Indonesia.

Mantan Direktur Utama PT Telkom itu menjelaskan bahwa negara-negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia sudah jauh meninggalkan Indonesia dalam jumlah wisatawan asing. Termasuk wisatawan Muslim, Arief memaparkan bahwa Thailand kedatangan 600 ribu wisatawan Muslim per bulannya, dan Malaysia 300 ribu. Sedangkan Indonesia masih berkisar 150 ribu per bulan.

Dirinya optimis Indonesia bisa mengejar dengan menjadi lebih baik dari pasar dan kompetitor dengan melakukan variasi dan branding yang tepat.

"Kita harus lebih baik dari pasar, kita juga harus lebih baik dari kompetitor kita. Produk harus variasi, saya mengusulkan branding kita pakai filosofi syariah rahmatan lil alamin memberikan rahmat kepada seluruh alam semesta," ujar Arief.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

BR
RG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini