Indonesia Menjadi Tuan Rumah Konferensi Pelestarian Sedunia 2017

Indonesia Menjadi Tuan Rumah Konferensi Pelestarian Sedunia 2017
info gambar utama
Organisasi pelestarian alam dari berbagai negara dunia yang tergabung dalam The International National Trusts Organisation (INTO) akhirnya memilih Indonesia sebagai tuan rumah Konferensi Pelestarian Sedunia pada tahun 2017 mendatang. Ubud, Bali, ditetapkan sebagai tempat penyelenggaraan konferensi karena dianggap cocok dengan tema yang akan diangkat yaitu Kekuatan Budaya untuk Mendukung Kelestarian Alam. Seperti dikutip dari Kompas.com Catrini P Kubontubuh, Ketua Dewan Pimpinan Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI) mengatakan, ”Indonesia terpilih setelah mengajukan Ubud, Bali, sebagai tempat konferensi. Kami hampir kalah dengan Cape Town, Afrika Selatan.” ubud Catrini menjelaskan, pemilihan Bali sebagai tempat konferensi sangat sesuai dengan tema tentang Kekuatan Budaya untuk Mendukung Kelestarian Alam, meski ia tidak menampik masih banyak persoalan yang dihadapi Bali saat ini. Bersama 10 delegasi lainnya dari BPPI, Catrini baru saja menghadiri konferensi organisasi-organisasi pelestarian sedunia 2015 yang diadakan di kota Cambridge, Inggris, pada 7-11 September lalu. Sebanyak 250 peserta dari berbagai negara hadir di konferensi tersebut. Perwakilan dari kota Cambridge mempresentasikan bagaimana pemerintah dan organisasi pelestarian bersama-sama melestarikan kota. Sebagai kota berpenduduk lebih dari 120.000, Cambrigde merupakan kota yang lengkap, memadukan kekayaan sejarah, pendidikan, kehidupan modern, dan budaya. ”Cambridge merupakan contoh bagaimana negara maju mengelola kelestarian alam, budaya, dan sejarahnya. Untuk konferensi di Bali nanti, Indonesia terpilih sebagai contoh bagaimana negara berkembang melestarikan kekayaan budaya dan alamnya,” kata Catrini. Wakil dari Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali, ikut ke Cambridge sebagai salah satu Kota Pusaka di Indonesia. Seperti diungkap melalui siaran pers BPPI, Dame Fiona Reynolds, Presiden INTO, mengatakan ingin belajar banyak tentang bagaimana tradisi lokal atau local wisdom berperan dalam mendukung kelestarian lingkungan, hal ini juga terkait dengan persoalan perubahan iklim global (climate change). Anggota organisasi pelestarian sedunia ingin mendalami bagaimana kultur orang Bali mampu menjadi penyangga kelestarian alam. INTO yang memiliki anggota sebanyak 65 negara, termasuk Indonesia dan beberapa negara berkembang lainnya. Hashim Djojohadikusumo, pimpinan delegasi Indonesia di Konferensi Organisasi-organisasi Pelestarian Sedunia ke-16 di Cambridge, mengatakan, kepercayaan ini sangat membanggakan, namun sekaligus sebagai peringatan bagi Indonesia agar terus memperjuangkan pelestarian pusaka. Konferensi di Ubud, Bali, rencananya akan dilakukan pada 11-15 September 2017. BPPI yang ditunjuk sebagai penyelenggara akan bekerja sama dengan pemerintah Kabupaten Gianyar. Ubud seperti diketahui memang memiliki banyak tradisi lokal yang sangat menjunjung kelestarian alam.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini