Tari Sintren, Tari Pemanggil Hujan dari Pesisir Pantura

Tari Sintren, Tari Pemanggil Hujan dari Pesisir Pantura
info gambar utama

Indonesia memang kaya akan tradisi dan budaya. Bahkan untuk meminta hujan banyak sekali ritual unik yang dipercaya masyarakat di beberapa daerah di Indonesia salah satunya adalah Tari Sintren yang berasal dari daerah pesisir utara pulau Jawa.


Tari Sintren atau Lais adalah tarian yang beraroma magis, yang diadakan dalam upacara adat ketika musim kemarau untuk memohon hujan dan diadakan selama 40 malam berturut-turut. Pada hari terakhir, ada semacam sedekah.


Bentuk pertunjukan Sintren yaitu diperankan seorang gadis yang masih suci, dibantu oleh pawang dengan diiringi gending 6 orang. Gadis tersebut dimasukkan ke dalam kurungan ayam yang berselebung kain. Pawang/dalang kemudian berjalan memutari kurungan ayam itu sembari merapalkan mantra memanggil ruh Dewi Lanjar. Jika pemanggilan ruh Dewi Lanjar berhasil, maka ketika kurungan dibuka, sang gadis tersebut sudah terlepas dari ikatan dan berdandan cantik, lalu menari diiringi gending.


Seadangkan Lais yang memerankan adalah bujang (jejaka), juga harus yang masih “murni”. Baik sintren ataupun Lais didampingi oleh Bodor (pelawak), sebanyak dua orang. Tari-tarian itu dilakukan dalam keadaan tidak sadar atau kesurupan.


Meskipun memiliki beberapa kesamaan namun kedua macam tarian itu berbeda baik nyanyian ataupun instrumen yang mengiringinya. Sintren diiringi dengan gambang dan gendang, sedangkan Lais diiringi dengan gambang dan buyung (gentong kecil). Lagunya juga berbeda, syair yang untuk mengiringinya pun berbeda.


Kesenian Sintren dan Lais adalah peninggalan kebudayaan daerah Tegal dan daerah pantai utara Pulau Jawa seperti Indramayu, Cirebon, Majalengka, Jatibarang, Brebes, Pemalang, Tegal, Banyumas, Kuningan, dan Pekalongan.


Konon, bagi kita yang menonton sintren dapat mengambil berkah dengan wewangian yang diberikan sintren tersebut. Biasanya dengan cara “mbalang” (melempar) sintrennya dengan kain atau baju atau jaket kita,kemudian pawang sintren akan mengambil kain tersebut untuk dioles dengan wewangian, kemudian sintren akan mengembalikan ke pemilik dengan di tukar dengan uang.


Sumber : infotegal.comwikipedia.org
Sumber Gambar : www.wego.co.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini