Pertama di Indonesia, Bandara Ini Gunakan Pembangkit Listrik Tenaga Magnet

Pertama di Indonesia, Bandara Ini Gunakan Pembangkit Listrik Tenaga Magnet
info gambar utama

Pembangunan infrastruktur transportasi di berbagai wilayah di Indonesia terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi menjelang puncak bonus demografi. Salah satu pembangunan yang dilakukan pemerintah adalah di Bandara Djalaluddin yang berada di Gorontalo. Tidak hanya untuk lalu lintas udara, namun juga ada yang istimewa dari Bandara ini.

Berbeda dengan bandara pada umumnya, Bandara kebanggaan masyarakat provinsi Gorontalo ini bakal menggunakan pembangkit listrik tenaga magnet pada 2018 mendatang.

Seperti dilansir oleh Kantor Berita Antara, Kepala Bandara Djalaluddin Asri Santosa, mengatakan tujuan dikembangkan teknologi itu untuk menciptakan sumber listrik alternatif selain dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang ketersediannya terbatas di wilayah tersebut.

"Konsep Bandara Gorontalo Djalaluddin ini kami kembangkan sebagai bandara eco energy dan ini yang pertama di Indonesia memanfaatkan magnet untuk pembangkit listriknya," jelas Asri.

Asri menjelaskan, listrik yang disediakan PLN sebesar 1.200 kVA (kilovolt ampere), sementara dari pembangkit listrik tenaga magnet mampu menghasilkan 500 kVA.

"Listrik dari tenaga magnet ini hanya digunakan di luar untuk keselamatan dan keamanan bandara, seperti untuk televisi atau pendingin ruangan," katanya Rabu (20/04/2016).

Asri menyebutkan dengan pembangkit listrik tenaga magnet tersebut, bandara bisa menghemat sekitar Rp19 miliar selama 15 tahun. Penghematan tersebut, bisa dialokasikan untuk menambah penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Bandara Djalaluddin yang ditargetkan bisa mencapai Rp7,6 miliar dari realisasi tahun 2015 Rp6,54 miliar.

Biaya investasi sistem ini yang mencapai sekitar Rp3,5 miliar ternyata dapat digunakan hingga 15 tahun.


"Pembangkit ini self-generate atau membangkitkan sendiri, harus di-charge setiap 15 jam sekali," kata pria lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) itu.

Asri mengatakan sistem pembangkit mandiri untuk bandara juga pernah dikembangkan sebelumnya di Bandara Mopah Merauke saat dirinya menjadi kepala bandara di sana.

Sumber : ANTARA
Sumber Gambar Sampul : bisniswisata.co.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini