Inilah Cara Tepat Berinvestasi Properti di Jawa Timur

Inilah Cara Tepat Berinvestasi Properti di Jawa Timur
info gambar utama

Sebagai salah satu daerah dengan pertumbuhan ekonomi terbaik, mencari properti dengan harga yang “memuaskan” di Jawa Timur merupakan sebuah tantangan. Terutama jika lokasi yang dicari adalah di wilayah-wilayah dengan ekonomi yang sudah mapan. Sebut saja wilayah Surabaya, Malang, Batu, Sidoarjo, atau Gresik. Mencari properti di luar wilayah-wilayah tersebut di Jawa Timur masih banyak yang menganggap sia-sia. Dikarenakan di wilayah lain banyak yang menganggap tidak maju, tidak ada lapangan pekerjaan, susah memenuhi kebutuhan hidup, serta masih banyak alasan-alasan lainnya.

Siti Istiqomah, salah seorang pengusaha pengembang properti di Banyuwangi memberikan solusi yang jitu atas masalah tersebut. Para pemburu properti baik pemakai maupun investor harus pintar-pintar memilih wilayah dengan ekonomi yang sedang merangkak naik. Wilayah dengan “ekonomi yang merangkak naik” ini didefinisikan sebagai wilayah dengan kondisi ekonomi peralihan. Wilayah tersebut belum mengalami kemajuan pembangunan yang signifikan, namun kondisi ekonominya terus membaik. “Banyuwangi masuk dalam kategori wilayah tersebut,” jelas Siti.

Belum majunya pembangunan Banyuwangi membuat harga-harga properti di sana masih tergolong sangat murah, setara dengan daerah-daerah lain di Jawa Timur dengan pembangunan yang belum maju. Namun potensi ekonomi Banyuwangi membuat lapangan kerja akan semakin terbuka. Pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pokok juga semakin mudah dengan menjamurnya UMKM dan bisnis ritel yang membuka lapak di tepi jalan-jalan. Jika pemerintah mampu membangun sarana prasarana yang lebih baik, maka Banyuwangi sudah menjadi wilayah yang sangat layak untuk ditinggali.

“Kalau mau membeli properti di Banyuwangi sekarang saat yang tepat, harganya masih murah dan kalau tinggal di sini potensi kemajuan wilayahnya besar. Tunggu 5 tahun lagi, di sini bakal jadi seperti Malang. Kalau menunggu beli tahun depan, harganya bisa-bisa sudah naik drastis,” terang Siti.

Siti tidak main-main dengan pernyataan tersebut. Sebagai contoh dia memberikan perbandingan antara harga rumah bertipe sama di Banyuwangi dengan di Surabaya. “Harga rumah tipe 36 di Banyuwangi yang paling murah saat ini Rp 100 jutaan, kalau mau beli tipe yang sama di Surabaya sekarang harganya bisa Rp 400 juta sampai Rp 500 juta,” jelasnya.

Jika ada pengembang yang ingin memulai berbisnis properti di Banyuwangi, Siti juga memberi saran untuk segera melaksanakan niatnya. Karena sudah semakin banyak pengembang lain yang meramalkan potensi di Banyuwangi, sehingga sejak 2010 hingga saat ini terjadi lonjakan pengembang. “Saya termasuk pemain (pengembang perumahan) lama di Banyuwangi. Dulu waktu saya memulai tahun 2007 hanya ada sekitar 3 pengembang saja di Banyuwangi. Sekarang ini jumlah pengembang sudah puluhan orang,” jelasnya.

Untuk masalah lapangan pekerjaan, Siti mengakui bahwa peluang kerja di Banyuwangi tidak terbuka selebar kota-kota besar seperti Jakarta atau Surabaya. Namun jika dilihat dari sisi lain, hal tersebut juga menyuguhkan fakta sangat terbukanya peluang berwirausaha di sana. “Lapangan kerja belum banyak, tapi banyak yang bisa kita lakukan di Banyuwangi. Ini kesempatan kita untuk berwirausaha. Terutama untuk kalangan muda yang merantau, kalau sudah punya bekal di rantauan ayo pulang, beli rumah di Banyuwangi, mulai usaha di sini, ikut membangun daerah.” jelasnya sambil tersenyum.

Siti berpendapat bahwa peran pemerintah sangat dibutuhkan untuk lebih memajukan Banyuwangi, terutama dalam pembangunan sarana-prasarana. “Yang dibutuhkan Banyuwangi saat ini adalah sarana-prasarana yang bisa menghubungkan wilayah dengan cepat, akomodasi seperti penginapan, juga sentra-sentra UKM. Kalau itu bisa direalisasikan lebih cepat, pertumbuhan Banyuwangi akan semakin cepat dan melampaui daerah-daerah lain di Jawa Timur. Faktor-faktor ini juga nantinya akan membuat properti semakin dicari, akan semakin banyak orang yang datang ke Banyuwangi,” pungkasnya.




Sumber : Dokumentasi GNFI
Sumber Gambar Sampul : republika.co.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini