Internet Of Things Di Indonesia Bakal Terus Didukung BUMN Ini

Internet Of Things Di Indonesia Bakal Terus Didukung BUMN Ini
info gambar utama

Internet of Things atau IoT saat ini mulai banyak dilakukan oleh manufaktur produk-produk sehari-hari. Mulai dari televisi, radio hingga lampu. IoT yang dipandang akan menjadi sarana baru berinternet akan semakin masif digunakan sebab dipandang memberikan kepraktisan dan kemudahan dalam berakfitas. Melihat peluang tersebut PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) melalui anak usahanya PINS Indonesia mulai serius menggarap bisnis Internet of Things di Tanah Air melalui jaringan kabel optik maupun jaringan selular.

Seperti dilansir oleh ANTARA Selasa (14/6), Direktur Digital and Strategic Portfolio Telkom, Indra Utoyo di Jakarta mengungkapkan, "perkembangan teknologi makin pesat mendorong penggunaan berbagai perangkat yang tersambung dengan internet atau lebih dikenal dengan IoT."

Menurut Indra, perkembangan IoT akan menjadi sebuah peluang bisnis yang besar bagi Telkom Group sebagai "digital company" terbesar di Indonesia. Itu sebabnya Telkom Group ingin lebih serius menggarap peluang bisnis IoT dengan menyinergikan beberapa anak perusahaan BUMN plat merah ini.

"Telkom Group ingin menggarap bisnis IoT melalui sinergi antara Telkomsel sebagai penyedia jaringan internet terluas (connectivity) dengan PINS Indonesia sebagai penyedia device, platform dan manage service," ujar Indra.

Sebagai induk usaha, Telkom Indonesia juga akan terus memperkuat jaringan kabel serat optik (fiber optic) untuk mendukung ketersediaan akses internet super cepat di seluruh Tanah Air.

Sebagai anak usaha Telkom, PINS Indonesia yang bergerak di bidang premises integration services atau layanan terintegraasi, akan fokus memanfaatkan berbagai peluang bisnis digital dengan mendistribusikan serta mengelola berbagai produk IoT dalam naungan Telkom Group. Untuk itu Direktur Utama PINS Indonesia, Prasabri Pesti mengatakan pihaknya siap memperbesar kapasitas dalam bisnis IoT.

Langkah ini merupakan upaya meraup peluang yang berdasarkan data dari International Data Corporation (IDC) yang melansir bahwa potensi pasar IoT di Asia Pasifik (termasuk Indonesia) telah mencapai 3,1 miliar dolar AS pada 2015.

IoT sendiri merupakan sistem terintegrasi yang saling menghubungkan berbagai perangkat baik perangkat keras maupun lunak melalui internet. Tidak hanya komputer, laptop, ataupun perangkat internet saja namun juga seperti lemari pendingin, mesin cuci, microwave, pendingin ruangan, hingga pintu rumah dan pagar nantinya akan saling terintegrasi dalam satu sistem.

Sumber : ANTARA
Sumber Gambar Sampul : bestofmicro.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini