Surga Snorkeling Tersembunyi di Pantai Harlem

Surga Snorkeling Tersembunyi di Pantai Harlem
info gambar utama

Perjalanan kami dimulai dengan kebosanan dengan rutinitas kantor. Sekitar pukul 08.00 WIT kami berangkat dari Sentani menuju Pantai Harlem. Perjalanan sepanjang 22 km ditempuh dengan jalan berliku, bergelombang, dan tentunya pemandangan cantik khas Papua. Perjalanan darat harus dihentikan karena kita harus menyebrang untuk sampai di lokasi, tepatnya di dermaga Depapre, Desa Tablanusu, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura. Perjalanan menggunakan kapal spead boad memakan waktu kurang lebih 15 menit. Biaya yang dikeluarkan untuk pulang pergi sebanyak 350.000 rupiah untuk sepuluh penumpang.

Lautan Pasifik dari Atas Speed Boat
info gambar

Sepanjang perjalanan menggunakan kapal, kita akan melihat Samudra Pasifik terbentang luas. Dari jauh, pantai pasir putih Harlem sudah terlihat. Air lautnya jernih sehingga kita dapat melihat isi bawah laut dengan mata telanjang saat kapal mulai merapat ke bibir pantai. Pantainya landai disertai ombak yang tidak besar dengan pasir putih membentang cantik sangat memanjakan bagi siapapun yang meihat. Terlebih lagi masih sedikit wisatawan yang mengetahui surga snorkling di Jayapura. Selain karena akses yang masih susah serta biaya penyewaan kapal dirasa mahal bagi sebagian orang. Sehingga tidak banyak turis yang datang. Saat itu hanya kami beserta rombongan kantor yang menikmati indahnya Pantai Harlem. Selain itu kondisi pantai cukup bersih walaupun ditemukan sampah di beberapa titik. Fasilitas yang tersedia di Pantai Harlem juga masih sedikit. Di Pantai Harlem hanya tersedia ban sebagai pelampung yang disewakan oleh penduduk asli.

Kita sudah membawa peralatan tempur alias peralatan snorkeling untuk menikmati keindahan bawah laut. Tidak perlu berenang jauh dari bibir pantai untuk mendapatkan pemandangan bawah laut yang Allah lukiskan dengan indah Sayangnya, saat ke Pantai Harlem waktu itu laut sedang surut sehingga harus lebih jauh ke laut untuk mendapatkan nemo dan kawan – kawannya menghiasi pemandangan bawah laut. Biota laut masih dalam kondisi prima, alias masih belum tersentuh oleh bom – bom nelayang yang kurang bertanggung jawab. Hal ini juga disebabkan oleh masih banyaknya nelayang tradisional yang melaut. Kondisi arus laut yang tidak begitu kuat juga mendukung kegiatan snorkeling. Berbagai macam jenis ikan dan koral menjadi teman kita saat snorkeling. Sayangnya, saat itu kita tidak membawa kamera bawah air untuk memfoto keindahannya.

Perlu diingat bahwa di daerah sekitar pantai Harlem tidak ada signal. Bahkan mereka belum mencicipi manisnya listrik. Warga sekitar menggunakan genset untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari. Selain itu, tidak ada warung atau kantin di sekitar Pantai Harlem. Sehingga, kami membawa bekal dari kantor. Namun, kita masih dapat membilas diri menggunakan air tawar yang sumber mata airnya juga terdapat di sekitar Pantai Harlem. Ada tempat bilas umum yang dikelola oleh penduduk sekitar. Kita cukup membayar sekitar 5000 rupiah. Walaupun masih sedikit fasilitas, kita tidak pernah menyesal untuk mengunjungi Pantai Harlem. Perjalanan tadi dibayar lunas oleh pemandangan yang luar biasa. Kalau ada kesempatan lagi, kita perlu mengunjungi pantai pasir putih yang menjadi surga bagi penikmat snorkeling.

Hari telah menjelang sore, sekitar pukul 15.00 WIT kita bersiap – siap untuk pulang. Semoga, para turis ikut menjaga kealamian Pantai Harlem dengan alasan klise yaitu agar anak cucu kita esok dapat menikmati indahnya alam Indonesia. Alasan klise yang patut kita lakukan. Jangan lupa bahagia dan selalu jaga alam Indonesia.

Sumber : Pengalaman Pribadi
Sumber Gambar Sampul : Dokumen Pribadi

Pantai Harlem Berpasir Putih Surganya Snorkeling
info gambar

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini