Wow ! Inilah Sensasi Alam Petilasan Pangeran Sambernyawa

Wow ! Inilah Sensasi Alam Petilasan Pangeran Sambernyawa
info gambar utama

Travelling hanya menikmati pesona alamnya saja itu sih biasa. Namun, jika travelling ke tempat sarat dengan sejarah itu baru luar biasa.

Coba deh, travelling ke tempat bersejarah rasakan sesasinya. Selain menikmati pesona alam, kalian juga dapat belajar nilai sejarah dari tempat tersebut. Sekali mendayung dua pulau terlampaui, begitulah kiranya peribahasa mengatakan.

Gunung Gambar inilah tempat yang cocok sekali untuk kalian kunjungi yang terletak di Padukuhan Gunung Gambar, Desa Kampung, Kecamatan Ngawen , Kabupaten Gunungkidul.

Puncak Gunung Gambar
info gambar

Setiap tempat memang punya cerita. Simak cerita alam dari Gunung Gambar yuk.

Gunung setinggi 650 mdpl menyuguhkan pemandangan yang memukau mata. Terlihat pula beberapa gunung lainnya dari puncak gunung gambar. Panorama alam serta perbukitan menambah pesona tempat destinasi wisata alam ini.

Jika anda berkunjung ke tempat ini akan terasa suasana napak tilas perjuangan Raden Mas Said, seorang bangsawan dari Surakarta yang memberontak kepada Susuhan Pakubuwono II.

Perjalanan menuju puncak Gunung Gambar
info gambar

Konon menurut tutur masyarakat setempat, diatas Gunung Gambar tersebut ada sebuah tempat pertapaan RM Said mengatur strategi perang untuk melawan tentara VOC yang menindas rakyat dan kerajaan. RM Said dijuluki sebagai Pangeran Sambernyawa lahir di Kraton Kartasura pada 7 April 1725. Selain dikenal sebagai RM Said juga mendapat julukan Pangeran Sambernyawa dari Gubernur VOC Nicolass Hartingh. Alasannya karena dalam setiap peperangan RM Said selalu berhasil melumpuhkan musuh-musuhnya dan dipandang sebagai panglima petempur pencabut nyawa lawan.

RM said merupakan putra Pangeran Arya Mangkunegara (putra Amangkurat IV) yang diasingkan ke Batavia kemudian ke Srilanka oleh VOC. Ia telah melawan penguasa Mataram dan VOC selama kurang lebih 16 tahun.

Peperangannya diawali pada tahun 1741-1742 beliau memimpin pemberontakan laskar Tionghoa bersama Raden Mas Garendri (Sunan Kuning). Pemberontakan ini mengakibatkan robohnya tembok kraton Kasrtosuro. Saat itu Raja Mataram dijabat Pakubuwono II memilih untuk melarikan diri ke Ponorogo. Kemudian selama tahun 1743-1752 ia bersama Pangeran Mangkubumi berperang melawan Mataram dan VOC.

Dalam sejarah, RM Said dalam Perjanjian Giyanti (1755), Kerajaan Mataram akhirnya dipecah menjadi 2 bagian, wilayah barat diberikan kepada Pangeran Mangkubumi yang kemudian mendirikan pusat pemerintahan di Yogyakarta dan kerajaannya bernama Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Sementara wilayah timur tetap dikuasai Susuhunan Pakubuwono II dengan pusat pemerintahan di Surakarta.

Sementara itu, melalui Perjanjian Salatiga (1757), RM Said bergelar Pangeran Adipati Arya Mangkunegara I yang diberi kekuasaan memimpin sebuah kerajaan otonom yang dikenal dengan nama Praja Mangkunegara di Kartasura

Dibalik kisah heroik Pangeran Sambernyawa, terdapat cerita romantis. Ia memperistri seorang gadis petani dari Dusun Matah, Desa Singodutan, Selogiri, Wonogiri. Gadis desa yang diperistri Pangeran Sambernyawa yang dikenal sebagai Raden Ayu Patah Ati, atau disebut juga Matah Ati. Saat lahir, ia dinamai Rubiyah, dan pada saat itu Dusun Matah masih dikenal dengan nama Puh Kuning. Ayah Rubiyah adalah seorang pemuka masyarakat bernama Kyai Kasanuriman. Kisah keduanya kini dibuktikan dengan keberadaan salah satu tempat wisata spritual di Wonogiri, yakni Sendang Siwani.

Hingga saat ini, RM Said maupun Raden Ayu Matah Ati dihormati sebagai tokoh pendiri Kabupaten Wonogiri. Makam Raden Ayu Matah Ati yang ada di Gunung Wijil, dan makam ayahnya yang ada di Dusun Karangtengah, Desa Jaten, Selogiri, menjadi salah satu tempat ziarah berbagai kalangan masyarakat.

Lokasi pertapaan Pangeran Sambernyawa sekilas dapat terlihat dari kaki bukit. Puncak bukit batu yang dikenal sebagai Gunung Gambar terdiri dari tonjolan batu hitam di atas bukit. Setelah melalui pintu gerbang bergaya Surakarta terdapat jalan setapak yang dapat langsung menuju puncak Gunung Gambar.

Caption (Sumber Gambar)

Lokasi Petilasan Gunung Gambar
info gambar

Untuk dapat menuju petilasan gunung gambar, bisa dilalui dengan sepeda motor maupun mobil, tetapi kalian harus tetap waspada karena kondisi jalannya belum bagus dan sangat curam serta berkelok-kelok mebuat adrenalin anda semakin terpacu.

Tempat parkir kendaraan dan pendopo sebagai tempat peristirhatan bagi para wisatawan
info gambar

Sampai di pintu utama terdapat tempat yang luas untuk memarkir mobil maupun sepeda motor dan kita bisa jalan kaki menuju lokasi sekitar 300 meter melewati pintu utama .

Gapura sebagai pintu masuk menuju puncak Gunung Gambar
info gambar

Mulai dari pintu masuk itu lah anda akan melakukan perjalanan menuju puncak unung gambar hingga menemukan salah satu pendopo.

Perjalanan belum selesai, anda akan berjalan menapaki jalan setapak menuju puncak gunung gambar. Dari sini lah perjalanan napak tilas anda semakin terasa.

Keseruan lagi ditambah jika anda berkunjung bersama teman-teman karena di gunung gambar terdapat beberapa tempat yang bagus untuk didokumentasikan atau sekedar berbincang ria.

Caption (Sumber Gambar)
Caption (Sumber Gambar)
Beberapa objek menarik di Gunung Gambar
info gambar

Walau perjalanan cukup panjang dan melelahkan, anda dijamin tak akan terasa bosan karena pesona alam yang begitu memukau dari pencak gunung gambar.

Pesona alam yang terlihat dari puncak Gunung Gambar
info gambar

Dari puncak inilah kita bisa melihat kota Wonosari dan sekitarnya, begitu juga kota-kota yang berada didekatnya seperti Klaten serta Solo dari kejauhan bisa terlihat.

Tempat dengan pesona indah, sarat akan sejarah.


Sumber :https://retnamudiasih.com/2016/01/05/sekilas-tentang-petilasan-gunung-gambar-di-ngawen-gunung-kidul/ dan pengalaman pribadi

Sumber Gambar Sampul : dokumentasi pribadi

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini