Mahasiswa IPB Buat Inovasi Gethuk Instan

Mahasiswa IPB Buat Inovasi Gethuk Instan
info gambar utama

Gethuk merupakan panganan tradisional khas Jawa Tengah yang terbuat dari singkong dan menjadi salah satu oleh-oleh andalan bagi para wisatawan. Sayangnya, gethuk yang merupakan makanan basah ini seringkali tidak tahan lama didiamkan berhari-hari dan proses penyajiannya pun kurang praktis. Atas permasalahan tersebut, lima mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) pun mengembangkan inovasi jajanan tradisional gethuk menjadi gethuk instan.

"Inovasi ini kami beri nama Gethuk Instan "Tukku" dirancang sebagai produk pangan siap saji yang memerlukan proses rehidrasi selama 2-3 menit sebelum disajikan," kata Indra Purnomo salah satu dari lima mahasiswa penemu Gethuk Instan di Bogor, seperti ditulis ANTARA.

Indra menjelaskan, ia dan rekan-rekannya menerapkan teknologi instanisasi pada panganan gethuk sehingga menjadi lebih tahan lama. Menurut Mahasiswa Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian IPB tersebut, dengan sentuhan teknologi ditambah penampilan yang menarik, Getuk sebagai salah satu pangan lokal Indonesia yang dapat menjadi makanan gelas global.

Gethuk instan ini dikemas dalam kemasan aluminium foil yang terdiri atas bubuk gethuk instan dan kelapa parut sebagai pelengkapnya. "Satu kemasan Gethuk Instan seberat 50 gram dijual seharga Rp20 ribu, mampu menyediakan asupan 261.60 kkal, 52,46 gram karbohidrat, 1,58 protein dan 5,31 gram lekam," jelas Indra.

Gethuk “Tukku” ini diikutkan dalam kompetisi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) oleh DIKTI di bidang Kewirausahaan dan lolos sebagai salah satu peserta Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 2016 yang dihelat di Bogor.

Indra berharap inovasi ini dapat menjadi model percontohan bagi pelaku usaha pangan di Indonesia untuk terus berinovasi agar produk-produk lokal semakin dikenal oleh dunia.


Sumber : ANTARA
Sumber Gambar :ipb.ac.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini