Persaingan Ketat Indonesia - Singapura

Persaingan Ketat Indonesia - Singapura
info gambar utama

Analis dari jefferies Arya Sen dalam kajiannya menyatakan pada 2018 akan ada 350 juta pengguna internet di Asia Tenggara dengan potensi bisnis eCommerce di 2020 sekitar US$ 30 miliar hingga US$ 40 miliar.

“Populasi Indonesia sekarang 260 juta jiwa alias nomor 4 di dunia dengan tingkat penetrasi internet 34% atau sekitar 90 juta dari 250 juta pengguna internet di Asia Tenggara. Jika penetrasi internet Indonesia mencapai 60% dari populasi dalam 4 hingga lima tahun mendatang, artinya ada 150 juta pengguna internet,” katanya di kajian tersebut.

Diungkapkannya, saat ini Singapura masih menjadi favorit bagi pemain digital bermarkas dimana dalam periode 2010-2016 investasi eCommerce mencapai US$ 3,3 miliar disusul Indonesia sebesar US$ 894 juta.

Jakarta di malam hari | acencen flickr.com
info gambar

Singapura menjadi pusat ekonomi digital karena dari sisi GDP lumayan kuat yakni di kisaran US$56 ribu, memiliki konektifitas internet yang mumpuni, dan infrastruktur broadband yang kuat.

Penetrasi fixed broadband di Singapura lebih dari 73% sedangkan smartphone lebih dari 90%. Bandingkan dengan Indonesia yang penetrasi fixed broadband hanya 1% dari populasi rumah tangga.

Singapura juga sudah memiliki ekosistem regulasi dan logistik yang kuat dan rating kemudahan berbisnis yang tinggi. Akhirnya, banyak startup mendirikan perusahaan di Singapura karena lebih mudah akses ke pemodal, ketersediaan talent pool, pajak yang rendah, dan dukungan pemerintahnya.

“Indonesia untuk peringkat kemudahan berbisnis di ratusan. Dan isu regulatory di Indonesia lumayan menantang,” katanya.

Sebelumnya, pemerintah Indonesia memiliki ambisi menjadikan negeri ini sebagai energi digital Asia. Presiden Joko Widodo menyatakan untuk mengelola negara sebesar Indonesia dengan 252 juta penduduk, yang tersebar di 17 ribu pulau, maka digitalisasi adalah sebuah keniscayaan.

(Indotelko.com)

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Akhyari Hananto lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Akhyari Hananto.

Terima kasih telah membaca sampai di sini