Bravo! Apple akan Bangun Innovation Center di Indonesia

Bravo! Apple akan Bangun Innovation Center di Indonesia
info gambar utama
Apple akhirnya melirik Indonesia sebagai negara berikutnya di mana mereka bakal mendirikan pusat inovasinya dalam kaitannya dengan rencana untuk memenuhi aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengungkapkan, perusahaan teknologi asal Amerika Serikat Apple berencana akan berinvestasi di Indonesia dengan membangun pusat inovasi atau innovation centre di Indonesia.

Aksi investasi Apple ini sudah dilaporkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Diperkirakan Apple bakal menggelontorkan investasi sebesar Rp1,1 triliun dengan mendirikan pusat inovasi di 3 kota di Indonesia.

"Laporkan rencana Apple membangun innovation centre di Indonesia. Tentu ini mendorong inovasi dan kegiatan semacamnya di Indonesia," tuturnya di Istana Negara, Jakarta, Senin (31/10/2016).

Menurut Airlangga pihak Apple hingga kini belum menentukan kota mana yang akan dipilih dan kapan rencana investasi itu akan direalisasikan. Namun dirinya memastikan bahwa Apple tertarik untuk berinvestasi di Indonesia.

"Indonesia termasuk market terbesar luas Indonesia dan banyak aplikasi dari Indonesia, untuk Indonesia. Lihat potensi ini, pasarnya besar, mereka juga ingin hadir di Indonesia," imbuhnya.

Airlangga juga yakin, masuknya investasi dari Apple juga akan membuka lapangan pekerjaan baru. "Software house itu, merekrut tenaga kerja Indonesia agar bisa bekerja di ekosistem Apple. Membuat software. Dilatih untuk bisa bekerja di lingkungan Apple," pungkasnya.

Apple, perusahaan yang selalu berinovasi | Investor's Business Daily
info gambar

Pusat inovasi Apple akan dibangun di tiga lokasi di Indonesia yang bertujuan untuk terus menciptakan teknologi digital terbaru, termasuk dalam pengembangan aplikasi yang dapat digunakan pada gawai yang mereka produksi. “Ini hal positif karena pembangunannya akan melibatkan tiga lokasi research and development (R&D) di Indonesia," tuturnya.

Upaya Apple tersebut karena melihat potensi pasar yang cukup besar di Indonesia. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, jumlah pelanggan telekomunikasi seluler di Indonesia meningkat sebesar empat kali lipat, dari 63 juta menjadi 211 juta pelanggan. Bahkan, diperkirakan jumlah telepon selular yang beredar di Indonesia pada saat ini sebanyak 300 juta unit atau lebih besar dari penduduk Indonesia yang berjumlah sekitar 250 juta jiwa.

Di samping itu, pembangunan pusat inovasi ini merupakan respons positif Apple terkait dikeluarkannya Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 65 tahun 2016 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai TKDN Produk Telepon Seluler, Telepon Genggam (Handheld), dan komputer Tablet.

Sebagai gambaran, regulasi tersebut menawarkan tiga skema penghitungan TKDN. Pertama, aspek manufaktur dikenakan bobot sebesar 70 persen, pengembangan 20 persen, dan aplikasi 10 persen. Kedua, untuk produk tertentu pada aspek manufaktur dikenakan bobot 10 persen, pengembangan 20 persen, dan aplikasi 70 persen. Serta ketiga, pemenuhan TKDN melalui komitmen dan realisasi investasi.

Kemenperin mencatat, pada tahun 2014, importasi telepon seluler di Indonesia mencapai 57,7 juta unit, komputer genggam (handheld) mencapai 59.000 unit dan komputer tablet mencapai 5,7 juta unit. Sedangkan pada tahun 2015, importasi produk-produk tersebut mengalami penurunan karena mulai tergantikan oleh produk hasil perakitan di dalam negeri, dimana importasi telepon seluler sebesar 33 juta unit, komputer genggam (handheld) sebesar 18.000 unit dan komputer tablet sebesar 4 juta unit.

Saat ini telah berdiri sebanyak 17 manufaktur dalam negeri yang mampu merakit produk telepon seluler, komputer genggam (handheld) dan komputer tablet, antara lain PT. Satnusa Persada, PT Aries Indo Global, PT Bangga Teknologi Indonesia, PT Haier Electrical Appliances, PT Selalu Bahagia Bersama, dan PT. Hartono Istana Teknologi.

Selanjutnya, PT Samsung Electronic Indonesia, PT Panggung Electric Citrabuana, PT. Sinar Bintang Nusantara, PT Sentras Solusi Teknologi, PT Maju Express Indonesia, PT Tridharma Kencana, PT Axioo Indonesia, PT. Adireksa Mandiri, PT Adi Pratama Indonesia, PT VS Technology dan PT Vivo Mobile Indonesia.

Sumber : Okezone.com | Beritasatu.com

gambar utama : vulcanpost.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Akhyari Hananto lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Akhyari Hananto.

Terima kasih telah membaca sampai di sini