28 Peserta Program Kapal Pemuda Asia Tenggara – Jepang Bertukar Pikiran Dengan Komunitas Pemuda

28 Peserta Program Kapal Pemuda Asia Tenggara – Jepang Bertukar Pikiran Dengan Komunitas Pemuda
info gambar utama

JAKARTA, 15 Oktober 2016—“Rencana cuma jadi wacana, jika aksi tak terlaksana”, sebuah kutipan yang terucap saat para peserta SSEAYP bertukar pikiran dengan perwakilan dari delapan komunitas pemuda yang bergerak di beragam bidang.

Untuk itulah mereka hadir pada Pre-Departure Training Program Kapal Pemuda Asia Tenggara – Jepang (SSEAYP) ke-43 guna menginspirasi peserta untuk berkontribusi nyata kepada masyarakat. Diharapkan setiap ide serta gagasan yang muncul selama sesi diskusi di kapal dapat menghasilkan sebuah kegiatan yang disebut sebagai Post Program Activity yang merupakan wujud kontribusi nyata peserta SSEAYP 2016 dari Indonesia (Indonesia Participating Youth) seusai mengikuti program.

Delapan komunitas pemuda yang hadir tersebut adalah UnLtd Indonesia yang membahas mengenai kewirausahaan pemuda, Sabang Merauke yang membahas mengenai pemahaman lintas budaya, Bandung Disaster Study Group yang membahas mengenai pengurangan risiko bencana, dan Kelas Belajar Oky yang membahas mengenai pendidikan gizi dan kesehatan.

Selain itu, turut hadir Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) yang membahas mengenai pendidikan pencegahan HIV/AIDS, Indonesia Mengglobal yang membahas mengenai hubungan internasional, Indonesia Mengajar yang fokus kepada pendidikan dasar, dan Internet Sehat yang membahas mengenai media dan informasi. Semua topik bahasan ini merupakan topik diskusi yang akan dibahas selama para peserta SSEAYP berdiskusi di atas kapal.

Salah satu perwakilan komunitas pemuda, Ayu dari Komunitas SabangMerauke mengungkapkan keyakinannya bahwa exchange program dapat menjadi satu titik perubahan bagi para peserta. “SSEAYP is very close to my heart. Saya percaya bahwa program pertukaran pemuda adalah salah satu cara yang ampuh untuk mengubah cara pandang dan sikap seseorang menjadi lebih baik. You will get home as different person, so enjoy prosesnya!”

Perwakilan Indonesia Mengajar, Mega menyampaikan pendapatnya bahwa pemuda bisa memberikan kontribusi dan melakukan perubahan di masyarakat, sekecil apapun itu. Senada dengan Mega, Citra dari Indonesia Mengglobal percaya bahwa perubahan bisa dilakukan dalam bentuk apapun, misalnya melalui tulisan. Oleh karenanya, ia menitipkan pesan agar para peserta dapat menuliskan kembali pengalaman yang mereka dapatkan selama mengikuti program.

Pasca berdiskusi dengan delapan komunitas pemuda, para peserta SSEAYP berkomitmen untuk melakukan perubahan di daerahnya dengan wawasan dan pengalaman yang telah mereka dapatkan.

Tahun ini, 28 peserta SSEAYP terpilih dari berbagai provinsi di Indonesia. Mereka terpilih setelah dianggap mampu menunjukkan kepemimpinan dan kepeloporan pemuda di daerah masing-masing. Selama 52 hari, mereka akan mengelilingi negara-negara Asia Tenggara dan Jepang menggunakan kapal Nippon Maru dan bertukar pikiran dengan 300 pemimpin muda dari kawasan tersebut.


Sumber : SSEAYP International Indonesia Inc.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini