Berwisata ke Pulau Ular : siapa takut !

Berwisata ke Pulau Ular : siapa takut !
info gambar utama

Dari ratusan spesies ular di seluruh dunia, spesies ular laut gelang (Laticauda colubrina) adalah salah satu ular yang bisanya paling kuat, bahkan lebih kuat dari ular King Cobra. Bahkan mendengar kata ular saja kebanyakan orang sudah bergidik ketakutan, apalagi berhadapan langsung dengan ular itu sendiri.

Tapi di Bima, Nusa Tenggara Barat, ada sebuah pulau yang penuh dengan ular laut. Pulau yang terletak kurang lebih 500 meter dari pantai Oi Caba di Kecamatan Wera ini adalah sebuah pulau batu kecil yang tidak dihuni oleh manusia.

Pulau ular ini oleh masyarakat sekitar diberi nama Nusa Nipa. Sedangkan warga Ende, Flores menjuluki pulau ini dengan nama Nuca Nepa Lale, atau pulau ular yang indah. Sementara, warga Manggarai memberi nama Nuha Ula Bungan, atau pulau ular yang suci. Bagi masyarakat sekitar, ular-ular di pulau ini bukanlah sesuatu yang ditakuti

Sejak pulau ular mulai dikenal dan dikunjungi, masyarakat sekitar mendapatkan rezeki dengan menjadi guide dan menyewakan kapal ke pulau itu. Masyarakat sekitar yang mendatangi pulau itu tidak merasa takut sedikitpun menyentuh ular-ular itu. Mereka bahkan dengan santai memasukkan tangan ke celah-celah tebing batu untuk mengambil ular yang bersembunyi. Ular laut di pulau ini juga bahkan mendatangi orang apabila dipanggil. Meskipun begitu, pengunjung dari daerah lain tidak bisa sembarang menyentuh ular begitu sampai di pulau itu. Kabarnya, ular di pulau harus terlebih dahulu dipegang oleh orang lokal, jika tidak bisa digigit oleh ular itu. Untuk memegang ular tidak perlu menggenggam dengan erat, cukup biarkan ular berkeliaran di tangan anda.

Menurut cerita rakyat setempat, pulau ular ini sebenarnya adalah kapal dagang Portugis yang terkena kutukan. Para awak kapal berubah menjadi ular laut sementara kapalnya berubah menjadi pulau dan dua pohon Kamboja di pulau itu merupakan tiang kapalnya. Oleh karena itu, pengunjung dilarang membawa pergi ular dari pulau, karena dapat mendatangkan bencana.

Ular laut memang termasuk tidak agresif seperti kebanyak spesies ular lainnya. Tapi bila mengunjungi pulau ular pengunjung diharapkan berhati-hati melangkah, karena ular yang terkejut apabila terinjak dapat menggigit untuk mempertahankan dirinya. Tiap tahun ada beberapa nelayan yang terpatuk ular laut saat ingin menyingkirkan ular dari jala.

Jika berkunjung ke pulau ular, selain bisa "bermain" dengan ular yang ada di pulau itu, pengunjung juga dapat melihat pemandangan Gunung Sangiang Api yang berdiri tegar di kejauhan dengan puncaknya yang bermahkota kabut serta beberapa pulau karang yang indah di sekitar pulau ular.

Akses Lokasi Pulau Ular

Bagi anda yang ingin liburan dan berkunjung ke Pulau Ular anda dapat menempuh perjalanan dengan jarak tempuh kurang lebih 45 menit perjalanan dari Kota Bima dengan menggunakan transportasi darat. Setelah tiba di Desa Kalo Kecamatan Wera, selanjutnya untuk menuju Pulau Ular, anda harus menggunakan perahu/sampan yang telah disediakan masyarakat sekitar dengan waktu tempuh 15 menit dari daratan.

Sebelum menyeberang ke Pulau Ular Wisata Unik di Bima Nusa Tenggara Barat anda juga akan menemukun keunikan lain yang ada di daerah ini. Keunikannya adalah ada banyak mata air dipinggir pantai yang apabila air pantai naik maka mata air ini akan tertutup tapi anehnya air dari mata air tersebut rasanya tetap tawar seperti air yang ada dirumah-rumah pada umumnya. Penduduk disini menyebutnya dengan Oi Ca’ba, kalau diartikan dalam bahasa Indonesia artinya air yang tawar. Ular-ular di pulau ini menurut penduduk setempat merupakan jenis ular laut. Siapapun tahu bahwa ular laut walaupun terlihat jinak namun termasuk ular yang sangat beracun.


Sumber : berbagai sumber

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini