Menjelajah “Amazon” nya Indonesia

Menjelajah “Amazon” nya Indonesia
info gambar utama

Membaca kartu pos yang ditulis oleh Tim Laman seorang jurnalis foto National Geography tentang pengalamannya meliput dan meneliti Orangutan di Gunung Palung, Kalimantan Barat, membuka cakrawala tentang kekayaan alam Indonesia. Dalam tulisan yang diberi judul “Postcard From Borneo: A Family Adventure Begins A New”, Tim menceritakan tentang pengalamannya menjelajah alam Gunung Palung bersama istrinya yang juga peneliti Orangutan.

Bagi Tim, ekspedisi Gunung Palung bukan hanya perjalanan liputan biasa, tetapi perjalanan kehidupan yang dinikmatinya disepanjang hidup. Ia pertama kali berkunjung ke Gunung Palung pada tahun 1986 setelah melihat poster di aula gedung biologi Harvard.

Poster yang menggambarkan suku asli Dayak di Kalimantan melawan Orangutan menarik perhatian Tim. Di bawah poster tertulis pengumuman tentang seorang profesor yang membutuhkan asisten riset untuk penelitian tentang hutan hujan di Kalimantan. Tim kemudian mengontak profesor tersebut dan menghabiskan waktu selama setahun di Kalimantan.

Keluarga Laman sedang mengobservasi Orang Utan di Gunung Palung, Sumber:Timlaman.com
info gambar

Hubungan Tim dengan Gunung Palung terus berlanjut. Meskipun pekerjaannya mengharuskannya berkunjung ke berbagai daerah di dunia, namun setiap tahunnya ia bersama istri dan anak-anaknya pasti menghabiskan waktu liburan mereka di taman nasional yang terletak di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat ini. Maklum, bagi Tim dan istrinya Cheryl Knott Gunung Palung adalah objek penelitian yang mengasyikkan. Wilayah dengan luas 90.000 Ha diakui sebagai taman nasional melalui pernyataan Menteri kehutanan Nomor:448/ Menhut-VI/1990 tanggal 6 Maret 1990. Secara administratif, Gunung Palung termasuk dalam dua kabupaten yaitu Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kayong Utara.

Kabut menyelimuti Gunung Palung, Sumber: media.travyde.com
info gambar

Untuk mencapai lokasi Gunung Palung memang tidak mudah. Ada beberapa rute yang dapat ditempuh, misalkan jalur utara dapat melalui Jakarta ke Pontianak, lalu dari Pontianak perjalanan dilanjutkan ke Ketapang selama 30 menit jika menggunakan pesawat, enam jam menggunakan perahu ekspres, atau lewat jalur darat sekitar 12 jam.

Jika ingin menikmati alam Kalimantan mungkin jalur darat bisa menjadi pilihan yang tepat. Perjalanan yang panjang akan terbayar ketika menapaki area Gunung Palung. Ada beberapa ekosistem yang akan menyambut pengunjung, mulai dari Hutan Hujan Tropika Dataran Rendah di mana begetasi didominasi oleh jenis-jenis Medang, Meranti, dan Ubah Besi. Lalu lanjut ke Hutan Hujan Pegunungan dimulai pada ketinggian 400 hingga 800 mdpl, dan di puncak terdapat Hutan Hujan Sub Alpine di ketinggian 1.116 mdpl. Selain ketiga tipe ekosistem tersbut, totalnya ada delapan tipe ekosistem di Gunung Palung.

Sumber: proof.nationalgeographic.com
info gambar

Pengunjung juga dapat melakukan berbagai kegiatan, seperti kegiatan-kegiatan outdoor menjelajahi hutan Gunung Palung. Namun jika ingin berkunjung, pastikan untuk melakukan pendaftaran terlebih dahulu. Hal ini diakrenakan status Gunung Palung yang bersifat taman nasional tidak memungkinkan semua wisatawan memperoleh izin masuk. Misalnya saja kunjungan rutin yang Tim dan Cheryl lakukan setiap tahunnya bukan hanya dalam rangka berwisata bisa, tetapi mereka juga mengantongi izin melakukan penelitian.

Cheryl yang juga profesor di Boston University tertarik dengan fauna yang terdapat di gunung ini terutama satwa yang sudah langka yaitu Orang Utan. Ia dan sekelompok peneliti melakukan penelitian tentang Orang Utan di Indonesia dan Malaysia sebelum menyimpulkan Orang Utan memiliki klasifikasinya tersendiri. Ia mencontohkan terdapat perbedaan antara Orang Utan Sumatera dengan Orang Utan Kalimantan. Bahkan yang lebih menarik, Cheryl menemukan adanya perbedaan budaya tergantung pada lokasi populasi Orang Utan.

Tidak hanya Orang Utan, terdapat sejumlah fauna lainnya yang dapat dengan mudah dijumpai dalam kawasan ini seperti Monyet Ekor Panjang, Owa/Kelampiau, Kelasi, Bekantan, Beruang Madu, dan lainnya. Sementara jika ditinjau dari kekayaan jenisnya, indeks kekayaan jenis flora di taman nasional ini juga sangat tinggi. Paling sedikit ditemukan 3.500-4.000 jenis vegitasi berkayu dan berbagai jenis lainnya. Tak heran jika Gunung Palung digadang-gadang sebagai Amazon nya Indonesia.


Sumber :

timlaman.com

ketapangcityku.blogspot.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini