Indonesia merupakan pelanggan pertama UMS Skedlar, sebuah perusahaan pembuat perlengkapan militer, keamanan sipil dan maritim yang bermarkas di Swiss. Pada perusahaan ini Indonesia memesan sistem pesawat tak berawak (unmanned aerial vehicle/UAV) bernama Skeldar V-200.
Sebagai negara dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia, pesawat ini menurut Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu pada IHS Jane's 360, diyakini sebagai alat yang tepat untuk memantau keamanan perairan Indonesia. Pembelian ini sekaligus menjadi penanda dimulainya kerjasama pelatihan kedirgantaraan antara UMS Skedlar dengan pemerintah Indonesia.
Intelijen, pengawasan dan pengintaian, serta pencarian dan penyelamatan orang hilang (SAR) di wilayah sulit adalah bagian yang mampu dilakukan oleh Skedlar V-200. Pesawat ini juga dapat digunakan di banyak medan, seperti lahan basah maupun pasir pantai.
Dalam situsnya, UMS Skeldar merinci produk Skedlar V-200 tersebut sebagai berikut:
- Tinggi: 1,3 meter
- Kecepatan udara maksimum: 140 kilometer per jam
- Ketinggian maksimum yang dapat dicapai: 3.000 meter
- Berat maksimum saat lepas landas: 235 kilogram
- Daya tahan di udara: lebih dari 5 jam, tergantung ukurang tangki bahan bakar.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News