Mistisme Jawa di Panggung Melbourne

Mistisme Jawa di Panggung Melbourne
info gambar utama

Asia TOPA adalah sebuah festival seni budaya yang menghadirkan seniman – seniman kontemporer dari Asia. Diselenggarakan setiap tiga tahun sekali di Melbourne, Australia, sejumlah seniman indonesia turut hadir dan berpartisipasi. Salah satunya adalah sutradara kenamaan Garin Nugroho yang turut meramaikan Asia TOPA dengan menampilkan film karyanya yang berjudul “Setan Jawa.”

Film bisu yang menonjolkan budaya mistis di Indonesia ini ditampilkan dalam konsep hitam putih (australiaplus.com)
info gambar

Film ini adalah film bisu, yang menceritakan tentang kisah cinta dan pengorbanan, diramaikan dengan alunan musik gamelan yang dimainkan secara langsung.Film yang membawa tema mistisme ini memiliki muatan mitologi dan magis yang cukup kental. Garin Nugraha, sutradara film Setan Jawa pun menjelaskan hal itu. “Mistisme menjadi bagian terpenting dalam kehidupan masyarakat Indonesia, baik dalam sosial, kehidupan pribadi, ekonomi, politik. Presiden Indonesia pun kalau tidak ada cerita mistisnya, tidak akan pernah terpilih di Indonesia," katanya.

Ia pun tidak khawatir bahwa penonton Australia akan kurang memahami, atau bahkan tidak memercayai hal – hal mistis itu.

"Meski mereka tidak percaya atau tidak paham, tetapi [mistis dan horor] selalu menjadi daya tarik di dunia, ditambah ada unsur film bisu yang selalu dianggap terbaik dalam sejarah sinema, ada lagi unsur orkestra dan gamelan, semua akan menjadi daya tarik yang saling melengkapi," jelasnya.

Balutan mistis dalam film ini juga memasukkan unsur musik barat, yakni simfoni orkestra. Kolaborasi ini merupakan sesuatu yang unik, dimana dua kebudayaan yakni timur dan barat dipadukan dalam sebuah karya seni.

Kolaborasi budaya timur dan barat ditampilkan lewat gamelan dan orkestra (australiaplus.com)
info gambar

"Ada nada dan irama yang berbeda dari dua dunia, yakni simfoni dan musik Jawa yang tidak kita kenal sebelumnya," ujar Iain Grandage, komposer sekaligus konduktor Melbourne Symphony Orchestra yang akan mengiringi film Setan Jawa. Kolaborasi yang cukup unik ini tentunya memiliki banyak tantangan dalam penyatuannya, namun disinilah terletak sisi yang menarik dari pertunjukan ini.

"Ada hal yang tidak terduga, ada misteri yang tidak bisa diprediksi, dan saya paling suka sesuatu yang mengejutkan dan menengangkan, kemudian menghasilkan hal yang baru," ujar Garin yang sedang merayakan 35 tahun dirinya berkarir sebagai seniman.

(australiaplus.com)
info gambar

Bagi Iain yang juga pernah ke Indonesia, khususnya ke Solo untuk mengetahui lebih dalam soal gamelan, kolaborasi ini sangatlah memuaskan dirinya.

"Kedua elemen musik bergabung, tidak ada satu yang lebih menonjol dibandingkan lainnya... karena masing-masing memiliki bagiannya masing-masing dalam sebuah karya," kata Iain.

Film ini akan tampil pada Jumat, 24 Februari 2017 di Hammer Hall, Arts Centre Melbourne.


Sumber : australiaplus.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini