Java Jazz Festival, Bikin yang Tidak Kenal Jazz Jadi Menyukai Musik Ini

Java Jazz Festival, Bikin yang Tidak Kenal Jazz Jadi Menyukai Musik Ini
info gambar utama

Ini pengalaman saya menonton Java Jazz Festival.

Sudah lama saya mengetahui tentang Java Jazz Festival, sebuah ajang musik yang menghadirkan pemusik jazz dari dalam dan luar negeri. Saya tahu bahwa festival ini adalah agenda tahunan yang diselenggarakan di Jakarta. Meski sejumlah teman dari luar Jakarta sengaja datang untuk menonton pertunjukan ini, tak sekalipun saya pernah menontonnya.

Hingga beberapa hari lalu, saat seorang teman menawari tiket gratis untuk menonton Java Jazz Festival (JJF) 2017. Kesempatan ini tentu tidak saya sia-siakan, meski saya bukan penggemar jazz.

Ya, saya bukan penggemar musik jazz. Saya bahkan hanya mengetahui segelintir musisi dan lagu jazz, seperti Fariz RM dan Indra Lesmana. Namun ini bukan kali pertama saya menyaksikan pertunjukan jazz, sebab saya pernah menyaksikan Ngayogyes. Ini adalah pertunjukan musik jazz reguler di Yogyakarta, kota tempat tinggal saya dahulu. Itu lima tahun lalu!

Sabtu (4/03) malam itu saya tiba di Pekan Raya Jakarta (PRJ), tempat penyelenggaraan JJF 2017. Dapat hadir di JJF sangat membuat saya bersemangat. Mengunjungi PRJ untuk pertama kalinya menambah semangat lain bagi saya.

Dari 14 panggung yang menampilkan artis berbeda, saya mendatangi semuanya satu per satu. Kapan lagi saya dapat melihat para penampil ini dalam satu waktu yang sama? Tentu saya tak ingin melewatkannya.

Tak hanya pertunjukan panggung, agenda jumpa penggemar pun ramai penonton. Meski berdesakan, saya tak ingin melewatkan tiap kesempatan.

Penampilan Kirk Whallum, saksofonis kenamaan Amerika Serikat menjadi pertunjukan favorit saya. Ia mengajak musisi lain yang duduk di bangku penonton untuk bermain musik bersama. Penampilannya membawakan lagu Whitney Houston "I Will Always Love You" adalah penampilan terbaiknya.

Malam makin larut ketika satu per satu musisi menyelesaikan permainannya. Saya pun pulang dengan dengan kesan mendalam, ternyata saya menyukai jazz!

Terima kasih pada Java Jazz Festival yang membuat saya menyukai genre musik ini. Saya rasa ada banyak penonton lain yang rasakan hal sama: dari yang tidak mengenal jazz, menjadi menyukai jenis musik satu ini.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini