Dongeng selalu menarik untuk disajikan, baik dalam bentuk cerita lisan maupun sebuah pertunjukan. Sejenak bernostalgia mengutip lagu lama, untuk mengawali artikel ini.
"Dongeng sebelum tidur, ceritakan yang indah biar 'ku terlelap
Dongeng sebelum tidur, mimpikan diriku, mimpikan yang indah..."
(Dongeng - Wayang Band)
Perhimpuanan Pelajar Indonesia (PPI) National Central University (NCU) Taiwan selenggarakan Indonesian Cultural Days 2017 pada 8-9 Maret 2017. Ini merupakan agenda tahunan terbesar yang diselenggarakan PPI NCU. Penyelenggaraan tahun ini mengambil tema "Unity in Diversity" sebagai perwujudan dari Bhinneka Tunggal Ika.
Agenda diawali dengan parade budaya mengilingi kampus NCU di hari pertama. Parade ini melibatkan puluhan mahasiswa yang melakukan pawai dengan mengenakan pakaian adat berbagai daerah di nusantara. Pawai yang dikawal oleh keamanan kampus dan staf NCU ini berhasil menarik perhatian warga kampus. Indonesian Cultural Days telah berlangsung sejak 2014, namun baru tahun ini PPI mengadakan parade budaya.
Agenda dilanjutkan dengan pameran benda seni Indonesia yang dipinjamkan oleh Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taiwan. Benda-benda tersebut berupa topeng patung, wayang, dan sebagainya. Makanan dan minuman khas Indonesia pun hadir di sana.
Penyelenggara juga memperkenalkan berbagai permainan khas Indonesia, sebagaimana yang sering dimainkan dalam peringatan 17 Agustus di tanah air. Para pengunjung diajak untuk ikut serta memainkan berbagai permainan tersebut. Di penghujung hari panitia menampilkan pertunjukan tari Saman asal Aceh.
Setidaknya 320 pengunjung berhasil digaet pada hari pertama penyelenggaraan. "Saya sangat menikmati acara ini, sangat menarik karena memberikan kesempatan kami untuk mengenal budaya lewat banyak hal," ujar Bharath, mahasiswa asal India.
Agenda ditutup dengan pagelaran drama musikal bertajuk Timun Mas di hari berikutnya. Pertunjukan 90 menit ini mengundang decak kagum penonton, ditambah keriuhan saat adegan kemunculan Buto Ijo yang keluar dari arah penonton.
Di hari kedua ini hadir pula Ketua KDEI di Taipei Robert James Bintaryo yang memperkenalkan budaya Indonesia kepada 550 penonton yang hadir di Zhi-Dao Hall NCU malam itu. Sejumlah mahasiswa Indonesia juga tampil di panggung membawakan beragam tarian khas Indonesia, diantaranya tari Kipas (Kepulauan Riau), tari Merak (Jawa Tengah), tari Perang (Kalimantan), tari Tor-tor (Batak), dll.
Setelah memanjakan penonton dengan suguhan budaya Indonesia, para mahasiswa Indonesia menyanyikan lagu berbahasa Mandarin berjudul Péng You (朋友) yang berarti "teman". Sajian penutup ini menggambarkan akulturasi budaya yang dialami oleh mahasiswa Indonesia di Taiwan.
#KotakAjaib
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News