Tak Banyak yang Tahu, PLTP Ini adalah Karya Indonesia

Tak Banyak yang Tahu, PLTP Ini adalah Karya Indonesia
info gambar utama

Teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Indonesia saat ini mayoritas masih diproduksi oleh perusahaan dari luar negeri. Namun hal tersebut berusaha diubah berkat keberhasilan Badan Pengkajian dan Penertapan Teknologi (BPPT) dalam membangun PLTP berkapasitas 3 Megawatt yang berada di Kamojang, Jawa Barat.

Hal istimewa dari PLTP tersebut adalah selain menjadi purwarupa pembangkit listrik berskala kecil, PLTP 3MW Kamojang juga menjadi contoh bahwa Indonesia mampu membangun PLTP dengan komponen asli dalam negeri. Memang, tidak seluruh komponen dibuat di Indonesia, namun Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) teknologi tersebut telah mencapai separuh komponen dan melebihi persyaratan yang diberikan oleh Peraturan Menteri Perindustrian.

Deputi Informasi Energi dan Material (TIEM)-BPPT, Hammam Riza mengatakan bahwa PLTP 3 MW Kamojang merupakan proyek percontohan yang dibangun oleh para engineer BPPT. "Komponen utamanya didesain oleh BPPT dan dimanufaktur oleh industri dalam negeri. TKDN-nya mencapai 70 persen," jelas Hammam seperti dikutip dalam situs Direktorat Jenderal EBTKE, Selasa (7/3).

Pembangunan PLTP 3 MW Kamojang merupakan bagian dari program "Inovasi Teknologi PLTP Skala Kecil dengan TKDN Maksimal". Program ini merupakan program prioritas pemerintah nasional yang menugaskan BPPT untuk mampu menguasai teknologi pembangkit listrik tenaga panas bumi.

Tercatat beberapa komponen yang diproduksi di dalam negeri antara lain adalah generator yang diproduksi oleh PT. PINDAD, pipa-pipa diproduksi oleh PT. Bakrie, ataupun turbin yang diproduksi oleh PT. Nusantara Turbin dan Propulsi. Pun dalam pengoperasiannya, BPPT bekerja sama dengan PT. Pertamina Geothermal Energy (PGE).

Hammam juga menekankan, "Bahkan untuk PLTP skala kecil dengan kapasitas hanya 2,5 MW dan dengan teknologi sederhana back-pressure turbine sekalipun seperti di PLTP Ulumbu, masih menggunakan peralatan import. Hal ini menyebabkan pengembang/industri lokal sulit untuk bersaing dalam mengembangkan kelistrikan yang bersumber dari panas bumi. Jika penguasaan teknologi PLTP tidak segera dilakukan maka Indonesia hanya akan menjadi pasar yang sangat besar bagi teknologi asing,"

Menurutnya, penguasaan teknologi PLTP oleh Indonesia akan mampu mengembangkan industri komponen dalam negeri. Sehingga berdampak pada meningkatkanya lapangan kerja dan tenaga kerja terampil di Indonesia akan banyak terserap. Selainitu, akan mewujudkan kemandirian dalam bidang ketenagalistrikan.

Seperti diketahui, potensi energi panas bumi di Indonesia sangat besar yakni mencapai 28.000 Megawatt atau setara dengan 40% dari total panas bumi di dunia. Hal ini merupakan hal yang wajar karena Indonesia merupakan negara yang dikelilingi oleh cincin gunung api dunia. Hingga saat ini Indonesia masih mengoperasikan setidaknya 1.643 megawatt PLTP sehingga potensi energi panas bumi di Indonesia masih sangat besar untuk dimanfaatkan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini