Siswa SD Asal Gunung Kidul, Si Penemu Mesin Perontok Jagung

Siswa SD Asal Gunung Kidul, Si Penemu Mesin Perontok Jagung
info gambar utama

Tinggal di desa, bukan berarti tidak memiliki inovasi, tidak seperti yang ada di FTV-FTV dimana orang desa selalu diibaratkan sebagai ‘ndeso’. Ternyata banyak hal yang bisa dilakukan oleh orang yang tinggal di desa terkait dengan inovasi luar biasa.

Ahnaf Fauzy Zulkarnain, adalah seorang anak yang mungkin jarang kita dengar namun memiliki inovasi unik yang membantu para petani di daerahnya. Dengan umur yang baru menginjak 12 tahun, Ahnaf telah menjadi penemu Alat Perontok Jagung yang kini digunakan oleh petani di daerahnya.

Alat ini tercipta berkat kesadaran murid SD Karangejek II, Gunung Kidul, Yogyakarta ini ketika dirinya mencoba merontokan jagung. Normalnya orang merontokkan jagung menggunakan tangan sehingga membuat tangan menjadi perih dan kadang lecet. Perontokkan jagung menggunakan tangan juga dinilai tidak efektif menurut Ahnaf.

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)
info gambar

Mesin perontok jagung ini berbentuk silinder dengan bantalan karet ini sangat mudah digunakan, jagung tinggal ditempelkan pada bagian yang berputar pada mesin yang secara otomatis merontokkan jagung. Mesin ini pun dapat digunakan secara manual dengan memutar tuas maupun menggunakan energi listrik.

Tak hanya sebagai perontok jagung, alat yang diciptakannya ini juga bisa digunakan untuk mengiris singkong. Papan kayu berbentuk lingkaran yang ada pada mesin dilengkapi dengan mata pisau untuk mengiris singkong. Cara kerjanya pun cukup mudah, singkong yang ada tinggal ditempelkan pada papan kayu, kemudian papan kayu tersebut diputar, mata pisau yang ada pada papan tersebut akan memotong singkong dengan sendirinya.

Mesin perontok jagung (sumber. Net.Z)
info gambar

Pada prosesnya pembuatannya, alat ini dirakit dibawah pengawasan sang ayah karena mesin kreasinya ini menggunakan pisau tajam serta membutuhkan aliran listrik. Berkat penemuannya ini Ahnaf mendapat penghargaan sebagai peneliti Cilik Terunggul Kalbe Junior Scientist Award pada tanggal 26 Juli 2016 lalu mengalahkan 900 peserta lainnya.

Pujiyanto, ayahanda Ahnaf merasa bangga akan penemuan anaknya karena dapat membantu orang sekelilingnya dalam melakukan pekerjaan. Tak hanya itu, produksi untuk bijji jagung pun juga makin banyak karena merontokkan jagung menggunakan alat ini dinilai sangat cepat dan efektif.

*

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini