Kolam Unik, Manusia Mandi Bersama Belut Raksasa

Kolam Unik, Manusia Mandi Bersama Belut Raksasa
info gambar utama

Air mata pegunungan mengalir ke sebuah kolam mandi di tengah pedesaan. Berjarak sekitar 24 km dari Kota Ambon, kita bisa menghampiri kolam wailatu yang berlokasi di Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah.

Wailatu berasal dari bahasa ambon, yaitu wai adalah air dan latu adalah raja, artinya tempat pemandian raja. Pembuatannya dikerjakan gotong royong oleh masyarakat desa, dulu pernah dipugar pada zaman Belanda oleh Raja Negeri Ema, kemudian dipugar kembali oleh tentara jepang.

Awalnya kolam ini dibuat sebagai tempat mandi dan mencuci, karena dulu belum ada kamar mandi. Meskipun abad sudah berganti, kebiasaan tersebut masih kerap dilakukan sampai saat ini. Wailatu juga memiliki sejarah. Ada sebuah kayu hitam yang tertancap ratusan tahun lamanya sejak berdiri dan tidak pernah hancur sampai sekarang.

kolam wailatu yang jernih @giska
info gambar

mencuci di pinggir kolam wailatu @giska
info gambar

Sekilas tidak ada yang tampak istimewa dengan kolam pemandian ini, terkecuali pada kejernihan airnya yang berwarna hijau kebiruan. Sisanya, wailatu secara fisik tampak sederhana. Dinding kolam tidak terbuat dari keramik, melainkan dari batu semen dan banyak ditumbuhi lumut.

Seperti biasa, anak anak dan orang dewasa mandi didalamnya. Hanya saja mereka tidak sedang mandi sendirian. Ada banyak hewan laut yang berenang di kaki-kaki mereka. Puluhan belut raksasa bernama morea berukuran betis orang dewasa dengan panjang lebih dari satu meter, terlihat jelas di kejernihan kolam.

berenang bersama morea dan ikan @giska
info gambar
memberi makan morea @https://www.asalasah.com/2014/01/morea-belut-rakasa-besar-banget.html
info gambar

Orang-orang tidak terlihat risih dan takut, justru mengganggap morea seperti sahabat sendiri. Mereka bahkan menyuapi makanan langsung ke mulut morea. Cukup bermodalkan daging segar, morea menghampiri ketika menciumi bau anyir darah ikan segar.

Ikan segar dilahapnya habis sambil berebutan. Anehnya morea tidak pernah sama sekali menggigit manusia. Morea masuk dalam kategori belut jinak. Tidak hanya morea saja yang ada di kolam unik ini. Berbagai spesies ikan berukuran besar seperti Gurame dan Nila juga ada. Mereka semua dilindungi dan dilarang untuk ditangkap dan dikonsumsi.

Air wailatu selalu bersih karena dikuras hampir setiap hari dan juga dialirkan langsung dari mata air Gunung Waihalawan. Rasa segar dan dinginnya air gunung langsung sekejap menyergapi tubuh. Dari pembatas ujung kolam, kita juga dapat meminum langsung dari mata air gunung yang belum tercemari.

Bagi yang ingin mendatanginya bisa menaiki angkotan umum dari Terminal Mardika Ambon menuju Desa Tulehu dalam kurun waktu 30 menit. Kolam Wailatu terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya. Jadi, tunggu apalagi untuk menceburkan diri ke kolam unik dan mandi bersama morea raksasa!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini