Hewan Super Langka Tertangkap Kamera di Perairan Pulau Komodo

Hewan Super Langka Tertangkap Kamera di Perairan Pulau Komodo
info gambar utama

Penyelam asal Inggris Penny Bielich dan Heikki Innanen sedang menyelam di kawasan Gili Lawa Laut, dekat Pulau Komodo, ketika mereka berhasil merekam hiu bermulut besar yang langka berenang di dekatnya.

Di video tersebut, hiu bermulut besar bernama spesies Megachasma pelagios terlihat berenang sangat dekat dengan kepala yang berbentuk moncong dan mulut yang besar, dengan ukuran tubuh sekitar 4,5 meter.

“Hiu tersebut tampak sehat dan sedikit tertarik dengan kehadiran kita,”kata Heikki Innanen, salah satu penyelam pada Earth Touch. “Dia berenang langsung ke arah kamu kemudian memalingkan wajah dan berenang menjauh. Saat itu kami berada hanya 8 meter di bawah permukaan air.”

Menurut National Geographic, The Florida Museum of Natural History menyimpan catatan resmi penampakan hiu bermulut besar di seluruh dunia sejak pertama kali ditemukan di Hawaii pada tahun 1976. Hiu ini memiliki tubuh yang lembek, lembut, dengan kemampuan renang yang buruk.

Saat pertama kali ditemukan, hiu ini dianggap sangat aneh hingga para ilmuan memutuskan untuk membuat nama genus dan famili yang benar-benar baru.

Selama 41 tahun terakhir, hiu yang bisa tumbuh hingga 5 meter ini telah menampakkan diri sebanyak 60 kali. Video yang direkam di Indonesia menjadi rekaman pertama hiu ini di lingkungan alaminya. Hiu ini seringkali ditemukan terdampar di pantai atau tak sengaja tertangkap oleh nelayan.

Hiu Bermulut Besar tertangkap kamera di Perairan Pulau Komodo. Foto: Penelope Bielich
info gambar

“Informasi tentang hiu bermulut besar ini hampir tidak diketahui,” kata Dr Kazuhiro Nakaya, professor emeritus di Dr Kazuhiro Nakaya Hokkaido University yang telah melakukan penelitian mengenai hiu ini selama bertahun-tahun.

Meski misterius dan menyeramkan, hiu ini tidak membahayakan manusia. Hiu ini berenang dengan mulut terbuka untuk makan plankton dan ubur-ubur.

Hiu bermulut besar kerap terlihat di perairan Jepang dan Taiwan, Samudra Atlantik, Samudra Pasifik, dan Samudra Hindia.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Indah Gilang Pusparani lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Indah Gilang Pusparani.

Terima kasih telah membaca sampai di sini