ASEAN Buktikan Perannya Sebagai Motor Perdamaian dan Stabilitas Kawasan

ASEAN Buktikan Perannya Sebagai Motor Perdamaian dan Stabilitas Kawasan
info gambar utama

Tak terasa ASEAN berumur 50 tahun. Selama 50 tahun terakhir ini, nyatanya ASEAN telah berhasil menciptakan ekosistem perdamaian, stabilitas dan kesejahteraan di kawasan. Hal tersebut dinyatakan langsung oleh Menlu RI.

Keberhasilan ASEAN tersebut terjadi dikarenakan beberapa kekuatan ASEAN yaitu seperti dapat membangun institusi yang menekankan pada perdamaian dan stabilitas. ASEAN juga telah berhasil menghindari megaphone diplomacy dan mengedepankan diplomasi dan dialog.

Tak hanya itu, ASEAN berhasil membangun suatu rule-based association. Semua ini merupakan bagian dari ASEAN way yang berhasil membuat ASEAN untuk berinteraksi dengan baik diantara anggota dan juga negara-negara di luar kawasan.

“ASEAN telah menjadi aktor kawasan dan global yang dihormati melalui ASEAN-led mechanism untuk membangun dialog dengan negara di kawasan dan di luar kawasan,” ujar Menlu RI.

Tak boleh terbuai dengan keberhasilan

Dengan adanya keberhasilan tersebut tantangan baru pun mulai bermunculan, Retno menegaskan ASEAN juga harus berhasil dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada saat ini maupun tantangan baru. Salah satu tantangan tersebut terkait dengan adanya revalitas geopolitik, seperti di Laut China Selatan.

Dalam hal ini ditekankan bahwa ASEAN harus terus dapat mengelola situasi dengan menghormati prinsip-prinsip dasar dan hukum internasional serta menjaga hubungan yang baik dengan semua pihak.

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)
info gambar

Selain itu, ASEAN juga harus dapat mengatasi berbagai tantangan yang datang dari ancaman kejahatan transnasional dan terorisme. Dalam hal ini Retno menekankan pentingnya untuk ASEAN meningkatkan kerja sama, baik di tingkat regional maupun sub-regional.

Menlu RI juga menegaskan bahwa mengurangi jurang pembangunan antara yang miskin dan kaya masih merupakan tantangan bagi ASEAN.

ASEAN perlu untuk terus mendorong pembangunan yang inklusif, termasuk dengan memberdayakan UMKM, mempercepat perundingan RCEP, dan memberikan perlindungan bagi pekerja migran.

Retno juga menekankan, kedepannya ASEAN akan menghadapi tantangan untuk menjaga dan mempertahankan sentralitas dan kesatuan ASEAN. Tanpa kesatuan dan sentralitas ASEAN, peran ASEAN di kawasan dan dunia dapat menjadi kurang relevan.

Kesatuan dan sentralitas ASEAN sangatlah penting agar kawasan ASEAN tidak menjadi proxy bagi negara-negara besar.


Sumber: Tribun News

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini