Kendaraan berbasis listrik saat ini memang tengah menjadi tren dunia otomotif. Dianggap sebagai kendaraan ramah lingkungan, kendaraan listrik kerap diklaim mampu menjaga kelestarian bumi karena tidak menimbulkan gas buang. Namun teknologi kendaraan listrik saat ini masih dalam tahap pengembangan. Berbagai raksasa produsen kendaraan konvensional di dunia masih terus menerus melakukan penelitian.
Di Indonesia sendiri, tahap pengembangan kendaraan listrik belumlah sampai pada tingkatan pabrikan. Beberapa kali karya mobil listrik di Indonesia telah dipamerkan namun masih sebatas kendaraan hasil eksperimen, penelitian ataupun untuk kebutuhan kompetisi. Meski begitu, tren kendaraan listrik di Tanah Air sepertinya terus meningkat berkat komitmen pemerintah untuk melakukan ratifikasi Paris Climate Agreement yang salah satunya berisi tentang pembatasan jumlah kendaraan bergas buang.
Tren tersebut juga terjadi karena adanya inisiatif berbagai anak bangsa yang mau untuk mewujudkan karya kendaraan listriknya dalam tataran praktis. Apa saja kendaraan-kendaraan yang pernah dibuat itu? Berikut adalah daftarnya.








Sejatinya masih ada banyak kendaraan-kendaraan listrik lainnya yang pernah dibuat di Indonesia. Hanya saja, dari hasil pencarian, kendaraan-kendaraan diataslah
Teknologi kendaraan listrik memang bukanlah hal yang baru. Teknologi ini telah lama ditemukan tidak lama sejak lahirnya listrik itu sendiri di abad 19. Namun wacana implementasi kendaraan listrik baru mengudara ketika para ilmuwan lingkungan menemukan fakta bahwa kendaraan berbahan bakar fosil berkontribusi besar dalam polusi dan terjadinya pemanasan global. Meski begitu, penerapan kendaraan elektrik tidak serta merta mudah, sebab industri otomotif berbasis bahan bakar minyak telah begitu besar dan perlu cara-cara spektakuler untuk menggesernya dari pasar.
Tesla Motor di Amerika merupakan salah satu produsen kendaraan listrik yang dipandang sangat berpengaruh dalam meningkatnya sentimen go-electric car di negeri paman sam. Meskipun Tesla sendiri muncul bersamaan dengan wacana mobil listrik nasional bergulir di awal tahun 2005an (Tesla tercatat berdiri sejak 2003). Sayangnya, pengembangan teknologi kendaraan listrik di Indonesia serasa berjalan di tempat. Sedangkan di Amerika, akibat Tesla industri kendaraan konvensional mengalami guncangan hebat.
Membandingkan Indonesia dengan Amerika Serikat memang tidak fair. Namun rasanya ada rasa penyesalan ketika tokoh visioner seperti Dahlan Iskan, Danet Suryatama, ataupun Ricky Elson telah melihat peluang untuk mensejajarkan Indonesia di industri otomotif dunia lewat kendaraan listrik, namun akhirnya kandas di tengah jalan. Walau begitu, wacana-wacana tentang karya-karya anak bangsa harus terus digulirkan. Karya Indonesia tidak bisa berhenti hanya karena tantangan politik dan persaingan dagang. Jika tidak, maka kita telah menyia-nyiakan pengorbanan para pelopor kendaraan listrik di negeri ini. Suatu saat, bukan tidak mungkin mobil listrik buatan Indonesia akan mampu bersanding dengan Tesla Model S di atas. Bagaimana menurutmu?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News