Kado Kemerdekaan Sangat Indah: N219 Terbang Perdana, di Langit Bandung

Kado Kemerdekaan Sangat Indah: N219 Terbang Perdana, di Langit Bandung
info gambar utama

Setelah menjalani serangkaian uji coba yang super ketat di darat, tepat sehari sebelum peringatan 72 tahun kemerdekaan Indonesia, N219 dengan sukses melakukan terbang perdana.

Bernomor registrasi PK-XDT, N219 dengan percaya diri lepas landas dari landasan pacu bandara Husein Sastranegara, Bandung. Tepuk tangan dan berbagai ucapan syukur mengiringi dari masyarakat yang menyaksikan hingga di luar pagar landasan. Semua mata berbinar. Tua, muda, anak-anak, berdecak kagum, menyaksikan pesawat yang dirancang sejak tahun 2006 itu akhirnya mengangkasa.

Bercat putih dengan tulisan N219 berukuran besar di kanan kiri badannya, N219 tampak terbang dengan mulus. Sekitar 30 menit lamanya, pesawat besutan para insinyur PTDI dan LAPAN ini melakukan serangkaian uji coba terbang, seperti kontrol kemudi dan navigasi.

Mengingat kembali apa yang pernah disampaikan oleh Presiden Direktur PTDI, Budi Santoso, beberapa tahun lalu ketika menerima hasil pengujian N219 dari BPPT, keberhasilan uji terbang perdana ini selayaknya memang sangat disyukuri. “Produksi pesawat perintis N219 menjadi jembatan alih teknologi antara para insinyur CN235 yang dicetak BJ Habibie pada tahun 1980-1990 dengan generasi baru,” ujarnya waktu itu.

Menurut Budi, generasi yang memiliki kesempatan mengembangkan pesawat CN235 dan N250 semakin tua dan tidak lama lagi pensiun, generasi ini tak lama lagi akan hilang, dan ini akan menjadi kerugian besar bagi Indonesia. Karena itu produksi N219 harus menjadi momen penting untuk menghapus gap tersebut. Karena kalau tidak, untuk mencetak generasi yang sama seperti masa keemasan CN235 dan N250 Indonesia harus memulainya lagi dari nol.

Dan pagi ini, di bawah naungan langit Bandung yang cerah, hasil pemikiran dan jerih payah anak-anak negeri itu pun terbang untuk pertama kalinya. Menebus lunas kerindungan selama 22 tahun sejak untuk pertama kalinya kita melihat pesawat buatan bangsa sendiri sempat terbang, N250.

Kata-kata sungguh tak cukup untuk menggambarkan kegembiraan di sekitar Husein Sastranegara pagi tadi. Decak kagum, bercampur dengan harapan yang sangat banyak. Seorang sahabat GNFI mengirimkan beberapa video bagaimana antusiasnya warga ikut menyaksikan uji terbang perdana ini.

“Sebagai pecinta dunia penerbangan sejak kecil, momen seperti ini sangat mengharukan. Di tengah gempuran pesimisme, muncul satu pelepas dahaga. Sudah 22 tahun kita puasa setelah terakhir menyaksikan penerbangan perdana N250 Agustus 1995, hari ini saya lihat langsung. Saya bisa merasakan euforia dari teriakan dan tepukan tangan karyawan PTDI yg terlibat langsung maupun warga yang antusias menyaksikan,” ujar Jannatul Firdaus, seorang pilot maskapai nasional, yang turut menyaksikan penerbangan bersama warga.

“Ada ibu-ibu, bapak-bapak yang menggendong anaknya, tukang sayur, pemuda, mahasiswa, fotografer, bule, semua berhenti sejenak untuk satu fokus primadona pagi tadi, N219. Bandara husein ditutup untuk penerbangan komersial selama satu jam dari jam 9 sampai 10 pagi pada tgl 16 dan 17 agustus 2017, spesial untuk penerbangan perdana dan test flight N219,” sambungnya antusias.

Luar biasa. Terima kasih putera-puteri terbaik PTDI dan LAPAN, dan siapapun yang telah menyumbangkan segala yang mereka mampu untuk membuat kepala kita semakin tegak sebagai bangsa yang mandiri. Kami bersama kalian.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Wahyu Aji lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Wahyu Aji.

Terima kasih telah membaca sampai di sini