Luar Biasa! Mahasiswa UI Ini Mengolah Limbah Makanan Menjadi Kapsul Nutrisi

Luar Biasa! Mahasiswa UI Ini Mengolah Limbah Makanan Menjadi Kapsul Nutrisi
info gambar utama

Lima mahasiswa Universitas Indonesia menciptakan Aspergyomega, kapsul bernutrisi dari limbah ampas singkong dan tahu. Aspergyomega diyakini dapat menjadi alternatif pengganti minyak ikan bagi anak-anak yang memiliki gizi buruk. Onggok sendiri dikenal sebagai ampas singkong yang merupakan produk sampingan dari industri pengolahan singkong seperti tepung tapioka/kanji, dan lain-lain. Sedangkan ampas tahu merupakan sisa hasil pembuatan tahu.

Kelima mahasiswa yang mengolah limbah makanan tersebut tersebut adalah Ardita Rizky Putri Arcanggi (Teknologi Bioproses), Ahmad Rafif (Teknik Kimia), Mustika (Teknologi Bioproses), Adinda Eka (Teknologi Bioproses) dan Prastiwi Arum (Farmasi).

Mereka melakukan penelitian yang bertujuan ‎untuk menekan angka kekurangan gizi buruk pada anak-anak di Indonesia dan mendukung tercapainya Indonesia Sustainable Development Goals atau yang disingkat dengan SDGs (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan). Kelima mahasiswa tersebut berhasil menjadikan limbah menjadi kapsul nutrisi sumber Arachidonic Acid (AA), Docosahexaenoic (DHA), dan Eicosapentaenoic Acid (EPA).

Rifelly Dewi Astuti selaku Kepala Hubungan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi Publik Universitas Indonesia mengatakan bahwa salah satu faktor kekurangan gizi adalah kurangnya asupan asam lemak tak jenuh pada anak di bawah lima tahun. Nutrisi asam lemak tak jenuh itu berupa AA, DHA, dan EPA

“Nutrisi berupa AA, DHA, dan EPA selama ini dapat dipenuhi dengan mengonsumsi minyak ikan golongan crustacean.‎ " kata Rifelly Dewi Astuti.

Namun, ketersediaan minyak ikan memiliki keterbatasan. Pasalnya,harga produknya relatif mahal serta ketersediannya bahan bakunya pun bergantung pada musim-musim tertentu, sehingga menjadi ancaman bagi penyediaan ikan di masa depan. Apalagi, kondisi lingkungan ikan juga tercemar logam berat.

Karena ketersedian ikan yang terbatas tersebut, Ardita Rizky Putri Arcanggi dan timnya mencari sumber alternatif lainnya untuk pemenuhan produksi nutrisi yang dibutuhkan untuk pemenuhan gizi pada anak-anak. Akhirnya, penelitian yang dilakukan mereka menghasilkan asam lemak dengan memilih limbah makanan yang difermentasi menggunakan mikroorganisme.

Melalui tahapan penelitian yang dilakukan di bawah bimbingan dosen FTUI Ir Rita Arbianti, M.Si di laboratorium Fakultas Teknik UI ini, hasil penelitian itu tengah diusulkan untuk menjadi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang akan melaju pada babak final di akhir bulan Agustus 2017.

Ardita dan tim menyakini bahwa keunggulan dari produk mereka adalah termasuk food grade yang aman untuk dimakan, relatif lebih murah serta mengandung nutrisi yang sangat baik bagi perkembangan otot, otak, syaraf mata serta baik bagi perkembangan anak. Selain itu, hasil karya anak bangsa ini diharapkan mampu diproduksi di pasaran dalam bentuk kapsul nutrisi layaknya minyak ikan sehingga masyarakat bisa merasakan manfaatnya serta produk ini dapat terus dikembangkan sebagai sumber gizi alternatif.


Sumber: antaranews.com, Tempo, Oke.zone

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini