Larantuka, Vatikannya Indonesia, Surga Kecil Di Ujung Flores

Vatikannya indonesia itulah julukan untuk kota Larantuka yang terletak di ujung timur pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Nama kota Larantuka tentunya masih sedikit asing di telinga teman-teman pembaca sekalian, apalagi buat teman-teman yang berasal dari luar Nusa Tenggara Timur, oleh karena itu saya akan membagi sedikit informasi tentang surga kecil yang merupakan kampung halaman saya ini.

Larantuka adalah salah satu ibu kota kabupaten yang ada di profinsi Nusa Tenggara Timur tepatnya di kabupaten Flores Timur. Kota Larantuka memiliki penataan kota yang cukup menarik, dibangun memanjang dari pesisir barat sampai ke pesisir timur dan diapiti gunung dan laut di selatan dan utara menghasilkan panorama alam yang indah. Kota Larantuka dapat dikatakan baik jika dilihat dari sisi infrastruktur, dengan sumber air dan listrik yang menunjang serta alat transportasi yang merata baik di laut maupun di darat. Lokasi perkantoran, rumah sakit, sekolah dan pasar cukup strategis sehingga dapat mempermudah akses masyarakat dalam kota dan teman-teman yang ingin berkunjung kesana.

foto wisatawan rohani semana santa sumber: indonesian traveler

Hal menarik lain yang dapat teman-teman ketahui dari kota Larantuka adalah penyajian destinasi wisata dengan nuansa berbeda. Dilihat dari julukannya sebagai Vatikannya Indonesia, Larantuka menyajikan wisata dengan nuansa religius tepatnya wisata rohani pada hari raya umat nasrani yang berlangsung setiap tahun. Banyak wisatawan asing dari berbagai negara yang sangat antusias mengikuti wisata rohani yang merupakan salah satu peninggalan bersejarah dalam sejarah umat kristen-katolik tersebut. Selain daya tarik wisata rohani, Larantuka juga menawarkan keindahan alam yang tidak kalah dengan pulau Komodo dan Danau Tiga Warna yang terletak di Flores Barat. sejumlah pantai dengan hamparan pasir putih tersaji di tanah Flores Timur. salah satu spot pantai yang dapat di kunjungi teman-teman adalah pantai Asam Satu atau dalam bahasa lamaholot (bahasa daerah flores timur) disebut watan tobi to'u.