Seperti diberitakan Kontan (7/10) Gamma, begitu ia akrab disapa menjelaskan bahwa proyek mikrohidro yang dia kembangkan melalui Micro Hydro for Indonesia bertujuan untuk meningkatkan akses kelistrikan. Sehingga mampu untuk mengurangi kesenjangan pasokan listrik antara kota dengan desa.
“Seperti yang kita lihat, di Indonesia sendiri masih banyak desa-desa yang belum menikmati aliran listrik padahal potensi listrik dari energi terbarukan di Indonesia sangat besar sedangkan pemanfaatannya masih rendah,” kata Gamma.
Berkat masuknya listrik untuk masyarakat desa Ciptagelar, kualitas kehidupan dalam hal ekonomi bisa meningkat. Salah satu caranya adalah dengan memaksimalkan produksi kopi yang memang banyak terdapat di Ciptagelar.
Kepedulian sosial yang dilakukan Gamma rupanya tidak dilakukan dalam waktu singkat. Gamma telah memiliki inisiatif sebagai pemuda agen perubahan sejak tahun 2015 yang saat itu memiliki ketertarikan pada bidang energi. Dirinya melakukan riset secara mandiri dan menyiapkan proposal sekaligus melakukan edukasi relawan untuk mendapat dukungan dan pendanaan.
Penerapan teknologi mikro hidro di Ciptagelar yang dilakukan Gamma bukanlah langkah ceremonial belaka. Namun telah direncanakan hingga tahap bagaimana masyarakat akan bisa secara mandiri mengelola dan memanfaatkan listrik. Sehingga terjadi alih pengetahuan dan teknologi dari Micro Hydro for Indonesia kepada masyarakat lokal.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News