Mengenal Bandara Silangit, yang Menghubungkan Kita Lebih Dekat dengan Danau Toba

Mengenal Bandara Silangit, yang Menghubungkan Kita Lebih Dekat dengan Danau Toba
info gambar utama
Bandara Silangit, Tapanuli Utara, Sumatera Utara. (Foto: Zulfi Suhendra/Liputan6.com)
info gambar

Danau Toba saat ini menjadi sorotan, meski keindahannya sudah kita kenal sejak lama. Momen ini tercipta karena Toba Cross Run 2017 yang akan memamerkan kembali keindahan Danau Toba dan destinasi lain di Sumatera Utara. Nah, untuk mencapai Danau Toba, Tapanuli Utara, kita harus menggunakan jalur penerbangan. Dan belum lama ini, Presiden Indonesia Jokowi, berencana akan meresmikan bandara Silangit menjadi bandara internasional pada 28 Oktober 2017 nanti. Sebelumnya, bandara ini seperti apa ya ?

Presiden Joko Widodo bersama Menhub Ignasius Jonan (kedua kiri) dan Wali Nanggroe Malik Mahmud Al Haytar (kanan) berjalan saat peresmian Bandar Udara (Bandara) Rembele, di Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh, Rabu (2/3). Presiden juga berkunjung ke Danau Toba, Sumatera Utara. (Foto: Rahmad/Antara)
info gambar

Pada Maret 2016 lalu, Presiden berkunjung ke Danau Toba, terbang dari Bandara Kualanamu ke Bandara Silangit di Siborong borong, Tapanuli Utara dengan tujuan melihat seperti apa sebenarnya keindahan Danau Toba. Rombongan Presiden Jokowi saat itu disambut Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan didampingi oleh beberapa Bupati lain dari kabupaten sekitar Danau Toba. Di Parapat, Presiden rapat bersama Gubernur Sumut beserta 7 Bupati di seputaran Danau Toba dengan topik agar menjadikan Danau Toba sebagai salah satu destinasi unggulan Pariwisata Danau Toba.

Saat itu, Presiden memerintahkan Maskapai Garuda Indonesia untuk membuka rute penerbangan Jakarta Silangit dan Silangit Jakarta dengan tujuan agar para wisatawan lebih dekat ke Danau Toba, memutuskan lamanya waktu perjalanan jika harus melewati Bandara Kualanamu. Di samping memerintahkan manajemen Garuda Indonesia membuka rute penerbangan, Presiden Jokowi juga menugaskan Angkasa Pura II sebagai pengelola Bandara Silangit untuk membenahi Bandara Silangit mulai dari memperpanjang landasan pacu menjadi 2650 x 45 meter agar bisa dilandasi oleh pesawat berbadan besar, juga merenovasi ruang tunggu penumpang dan parkir mobil juga parkir pesawat.

Tahun 2016, jumlah penumpang di Bandara Silangit pada semester I mencapai 31.054 penumpang dan tahun 2017 semester I jumlah penumpang di Bandara Silangit sudah mencapai 124.701 naik hingga 300 persen. Tingkat keterisian pesawat diatas 85% setiap kali melakukan penerbangan. Berkaca dari peningkatan tersebut, seiring perkembangan dan potensi wisata di Danau Toba, lalu diputuskan lagi, Bandara Silangit menjadi Bandara International. Rute pertama penerbangan internasional sudah ditetapkan dari Singapura dan demikian selanjutnya. Jadi para wisatawa mancanegara nantinya tidak perlu lagi lewat Bandara Kualanamu jika hendak plesiran ke Danau Toba. Langsung ke Bandara Silangit juga bisa dan bahkan lebih efisien dan lebih cepat. Dengan berubahnya status Bandara Silangit menjadi Bandara International, diharapkan akan ada rute rute baru yang langsung dari Shanghai China misalnya, dari Bangkok dan dari Kuala Lumpur.

Pesawat jenis ATR 72-600 berkapasitas 70 penumpang milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia berada di Bandara Silangit, Siborong-Borong, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Jumat (19/8/2016). Garuda Indonesia melayani penerbangan Bandara Kualanamu, Medan - Bandara Silangit, Siborong-Borong sekali setiap hari selama seminggu.(KOMPAS.com / Wahyu Adityo Prodjo)
info gambar

Bandar Udara Silangit dibangun pada masa penjajahan Jepang. Pembangunan kembali bandara ini mulai dilakukan sejak tahun 1995 dengan menambah landas pacu sepanjang 900 meter sehingga menjadi 1.400 meter. Pada Maret 2005, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan langsung pengoperasian Bandara Silangit, sejak saat itu pembangunan Bandara pun mulai dilakukan dengan gencar. Pada tahun 2011, Bandara Silangit akhirnya memiliki landas pacu sepanjang 2.400 meter dan direncanakan pada tahun 2015 akan diperpanjang kembali menjadi 3.800 by 45 meter (12.467 × 148 ft), sehingga bisa didarati pesawat berbadan lebar secara reguler. Pada tanggal 18 Januari 2011, Bandara Silangit didatangi oleh Presiden RI beserta rombongan yang menggunakan pesawat Boeing 737-500. Dengan kedatangan Presiden tersebut, dinyatakanlah bahwa Bandara Silangit telah sanggup melayani pesawat sekelas A320, & B737 Next Generation, & MAX.

Dengan fasilitas dan kemampuan pelayanan yang dimilikinya, saat ini Bandara Silangit adalah satu-satunya bandara kelas IV yang memiliki fasilitas dan kemampuan setara bandara kelas II di Indonesia. Pada 14 Desember 2012, Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan secara resmi menyerahkan operasional pengelolaan Bandara Silangit kepada PT. Angkasa Pura II (Persero). Dengan demikian, status bandara ini secara otomatis berubah dari bandara UPT menjadi bandara komersial.

Sebagai Bandara ke 13 PT. Angkasa Pura II (Persero), pembenahan fasilitas pelanan terus dilakukan hingga saat ini, renovasi toilet untuk pemenuhan standar toilet juara, renovasi Musholla dan Tempat Wudhu yang layak, pembuatan Kid Zone, pengadaan Free Charging, penguatan sinyal wifi, perbaikan area counter check in dan pembenahan Nursery Room, adalah sebagian dari pembenahan tersebut. Bandar Udara Silangit juga sedang mengupayakan kesempurnaan Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja, demi mewujudkan program zero incident, zero accident & zero workplace accident.

Berita yang dilansir dari kompas.com, menurut Menhub, saat ini berbagai fasilitas Bandara Silangit untuk melayani penerbangan internasional masih terus dipersiapkan, mulai dari landasan pacu, terminal penumpang, hingga layanan pendukung. "Sekarang ini tercatat panjang landasan sudah 2.650 meter dengan Pavement Classification Number (PCN) kira-kira 20-35, tetapi untuk membuat semua pesawat jenis 737 bisa mendarat harus ditambah lagi overlay, saya sudah minta Angkasa Pura II untuk melaksanakan, dan sebelum tanggal 28 terselesaikan," jelasnya.

Menurut Menhub, dengan memiliki landasan pacu yang sesuai standar, maka Bandara Silangit akan mampu melayani penerbangan pesawat berbadan sedang hingga besar. Diharapkan akan semakin menarik minat maskapai untuk membuka rute penerbangan dari dan menuju Bandara Silangit.

"Dengan adanya itu traffic dari Jakarta akan lebih banyak, semua pesawat jenis 737 bisa mendarat di sini, itu penting, kalau sekarang ini hanya 737 series dan jenis bombardier," ungkap Menhub. Hingga saat ini, sudah ada beberapa maskapai penerbangan yang telah melakukan penerbangan dari dan menuju Bandara Silangit yakni maskapai Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Wings Air. Berdasarkan data dari PT Angkasa Pura II, saat ini jumlah frekuensi penumpang di Bandara Silangit sudah mencapai 20.000 orang per bulan dan 300.000 orang per tahun.


Sumber: kompasiana | antara news | liputan6.com | wikipedia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini