2 Pemain Sepak Bola Indonesia yang Berkarier di Luar Negeri

2 Pemain Sepak Bola Indonesia yang Berkarier di Luar Negeri
info gambar utama

Indonesia memiliki penduduk sekitar 250 jt jiwa. Namun perkembangan sepak bola di indonesia masih di bilang minim prestasi dibandingkan dengan tetangga tetangga kita seperti vietnam dan juga thailand. Hal ini menjadi PR besar untuk PSSI bagaimana cara membentuk organisasi yang kuat agar pesepakbolaan di indonesia bisa bersaing secara internasional. Tidak hanya di asia tenggara saja.

Masih ada harapan untuk indonesia kedepannya. Nama nama yang telah berkarier diluar negeri ini diharapkan bisa menjadi tumpuan bagi sepak bola di indonesia. Ini lah keempat pemain tersebut.

  1. ANGGA REZKY FITRAISPAN (CD La Union – Spanyol)
Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)
info gambar

Angga mengawali karier nya pada usia 8 tahun. Ia pindah ke negeri matador tersebut dikarenakan ayahnya bekerja sebagai koki di negeri tersebut. Ia memulai karier di CD La Manga klub lokal disana. Dan hingga saat ini ia pindah ke klub CD La Union.

Meski persaingan terbilang berat, namun hal tersebut justru membuat Angga terus termotivasi. Itu membuat dirinya sukses beberapa kali menembus pemusatan latihan yang digelar oleh dua klub besar LaLiga, Real Madrid (2012) dan Barcelona(2014). Tak hanya itu, ia juga tercatat sebagai salah satu pemain muda yang resmi terdaftar di Federasi Sepakbola Spanyol (REEF).

Sang ayah menuturkan bahwa Angga adalah seorang pencipta assist yang andal. “Ciri khas permainannya dia lebih dominan di dribbling,passing juga bagus, walaupun tidak banyak cetak gol, Angga lebih banyak menciptakan assist, saat ini kecepatannya juga tidak kalah dengan dengan orang lokal Spanyol yang secara fisik memiliki postur yang lebih besar dan tinggi,” ungkap Paiman seperti dilansir BakatBola.

2. ABDURRAHMAN IWAN (AL-WAKRAH – QATAR)

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)
info gambar

Pemain asli Jawa Barat ini memiliki kemampuan olah bola yang menawan. Mulai dari dribel, mengumpan, menjaga bola, sampai penyelesaian akhir, bocah yang bisa berposisi sebagai striker juga gelandang serang ini seakan dianugerahi bakat yang begitu besar.

Meski usianya baru 10 tahun, namun prestasi yang berhasil ia torehkan di atas lapangan bukan hal yang main-main. Iwan, yang dijuluki sebagai Maradona Indonesia, didapuk sebagai top skorer di ajang Liga Junior Qatar dua musim beruntun. Pada musim 2014/15 ia berhasil menorehkan catatan impresif dengan mengemas total 42 gol, sedangkan di musim 2015/16 Iwan sukses membukukan 37 gol.

Torehannya tersebut tentu saja berbanding lurus dengan gelar yang ia persembahkan bagi klubnya saat ini, SC Al Wakrah. Ia berhasil mengantarkan Al Wakrah dua kali merebut gelar di event internasional bernama International Triseries Tournament.

Selain bermain untuk SC Al Wakrah, anak dari Iwan Kuswanto ini tercatat sebagai pemain di akademi ternama di Qatar, Aspire Football Academy Qatar. Perlu diketahui, Aspire Academy adalah akademi sepakbola terbesar di daratan Asia dan bukan hal yang mudah untuk bisa menjadi bagian dari akademi itu karena harus melewati seleki super ketat terlebih dahulu.Sebagaimana yang dijelaskan oleh Kuswanto, selain memiliki fasilitas super mewah dan Sport Science yang komplet, Aspire Academy juga memiliki standar kurikulum yang tinggi.

“Aspire Academy Qatar sangat ketat dan disiplin di segala sisi, baik untuk makanan kesehatan, waktu, tingkah laku di dalam dan di luar lapangan. Mereka juga menerapkan promosi dan degradasi apabila anak yang telah tergabung di Aspire performanya menurun ataupun tidak bisa ditaruh di posisi yang lainnya hanya bisa di salah satu posisi saja maka pemain tersebut akan tersingkir dan di kembalikan ke klubnya masing-masing, namun meskipun begitu anak tersebut akan tetap di pantau terus perkembangannya walau sudah dikembalikan ke klubnya, sebaliknya apabila ada peningkatan pada anak tersebut maka mereka akan memanggilnya kembali” terangnya.


Sumber:FourFourTwo.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini