Setelah sebelumnya jalur kereta api (KA) Trans Sulawesi diuji coba menggunakan kereta penolong yang sebelumnya berada di Aceh, kali ini Kereta inspeksi Trans Sulawesi milik Kementerian Perhubungan sudah diuji coba di area kerja PT Industri Kereta Api (INKA) di Madiun.

Melalui akun instagramnya, PT INKA merilis video menunjukkan proses uji coba kereta inspeksi Trans Sulawesi. Berbeda dengan kereta inspeksi milik Kemenhub lainnya, kereta inspeksi Trans Sulawesi memiliki bentuk bagian depan kereta yang mencolok perbedaannya. Bentuk bagian depan kereta inspeksi ini tampak lebih melengkung dan aerodinamis. Meskipun tetap mempertahankan liveri dengan warna utama kuning dengan garis berwarna merah putih di bagian depan kabin.
Tidak hanya berbeda dari segi desain, jalur Trans Sulawesi sendiri berbeda jika dibandingkan jalur KA di Jawa dan Sumatera. Lebar rel jalur KA di Jawa dan Sumatera menggunakan Cape Gauge atau setara dengan 1067 mm. Sedangkan jalur Trans Sulawesi menggunakan Standard Gauge dengan lebar rel 1435 mm. Membuatnya lebih lebar, dengan tekanan gandar mencapai 25 ton, lebih besar dibandingkan di Jawa dan Sumatera, sehingga mampu mengakomodir kereta dengan beban dan kecepatan lebih tinggi. Memungkinkan untuk menempuh jarak yang ditargetkan 917km dari Makassar hingga Manado ditempuh dengan waktu yang cepat.
Lebih membanggakannya, jalur Trans Sulawesi ini hampir seluruhnya menggunakan komponen buatan lokal kecuali batang rel yang masih mengimpor dari luar negeri karena industri dalam negeri masih belum mampu memproduksi baja untuk bahan batang rel. Bantalan beton jalur Trans Sulawesi merupakan buatan PT Wijaya Karya (WIKA), sistem persinyalan buatan PT LEN Industri (LEN), dan penambat rel atau pandrol buatan PT PINDAD.
Sumber: KAORI Nusantara | Red: Angga Indrawan (December 15, 2016). "Alokasi Anggaran Kemenhub 2017 Rp 45,983 Triliun". | Beritatrans.com
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News