Dengan Bazaar Mandalika, Pelaku UMKM di KEK Mandalika Tetap Bisa Memetik Rezeki

Dengan Bazaar Mandalika, Pelaku UMKM di KEK Mandalika Tetap Bisa Memetik Rezeki
info gambar utama

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), sudah resmi beroperasi sejak diresmikan Presiden Joko Widodo pada 20 Oktober 2017 lalu.

Saat meresmikan beroperasinya KEK Mandalika, Presiden Jokowi berpesan agar pembangunan kawasan wisata berkelas internasional itu tetap memberi akses kepada masyarakat pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di sekitar kawasan.

Hal ini perlu dilakukan, agar manfaat keberadaan KEK Mandalika juga dirasakan secara ekonomi bagi masyarakat lokal di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini.

Pesan Presiden Jokowi saat ini terus ditindaklanjuti oleh PT Pengembang Pariwisata Indonesia atau lebih populer disebut Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), selaku BUMN yang mengelola KEK Mandalika.

ITDC sudah menyiapkan areal tak kurang dari 2 hektare di dalam kawasan, yang akan digunakan untuk membangun area UMKM dengan kapasitas hingga 300-an lapak UMKM.

Dukungan juga datang dari Kementerian Koperasi dan UKM yang akan melakukan pembinaan dan peningkatan kapasitas usaha para pelaku UMKM yang akan mengisi lapak-lapak di dalam kawasan.

Komisaris PT ITDC Lalu Gita Ariyadi mengatakan, pusat UMKM di KEK Mandalika yang akan dikemas dalam konsep Bazaar Mandalika tersebut, ditargetkan sudah bisa beraktivitas pada Mei 2018 mendatang.

"Bazaar Mandalika nantinya bisa menampung sekitar 300 pelaku UMKM. Ditargetkan Mei 2018 atau sebelum Hari Raya Idul Fitri 2018, sudah bisa digunakan," katanya.

Menurutnya, selain memberi ruang pada para pelaku UMKM, keberadaan Bazaar Mandalika juga akan memudahkan para wisatawan yang berlibur di KEK Mandalika saat ingin membeli cinderamata, souvenir, dan juga aneka jajanan khas daerah Lombok maupun Sumbawa.

"Dengan begitu, ke depan tidak akan ada lagi pedagang asongan keliaran di pinggir pantai. Pinggir pantai area yang utuh untuk rekreasi publik. Pedagang asongan dan UMKM akan di tempatkan di Bazaar Mandalika yang tertata rapi dan bersih," ujar Gita Aryadi.

Ia menambahkan, ITDC dibantu Kementerian Koperasi dan UKM serta konsultan pendamping akan melakukan pembinaan kepada para pelaku UMKM, mulai dari hospitality, manajemen usaha hingga bantuan permodalan.

Seorang pedagang kain tenun Lombok berjalan di kawasan pantai Kuta Mandalika, KEK Mandalika, Lombok Tengah, NTB. Foto: Dok. Panca Nugraha
info gambar

Lokasi Bazaar Mandalika sendiri sengaja dibangun berdekatan dengan lokasi areal parkir kawasan, sehingga semua pengunjung yang akan masuk ke area kawasan akan melalui lokasi ini.

Rencana pembangunan pusat UMKM di KEK Mandalika juga sudah mendapat atensi dari Kementerian Koperasi dan UKM.

Pertengahan Desember lalu, Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, melakukan kunjungan langsung ke KEK Mandalika untuk memastikan program ini berjalan baik.

Dalam kunjungan itu Menteri Puspayoga menekankan agar para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) khususnya di destinasi wisata harus bisa membentuk UKM yang ramah wisatawan.

"Selama ini yang kita lihat, penjual berlari-lari mengejar pembeli. Mindset seperti ini perlu dirubah dengan pola-pola penjualan yang ramah dan penuh senyuman. Sehingga nanti pembeli yang justru mendatangi penjual, bukan malah sebaliknya," kata Puspayoga.

Kunjungan Menkop Puspayoga ke KEK Mandalika untuk menindaklanjuti instruksi Presiden Joko Widodo yang meminta pengembangan KEK Mandalika juga memberi ruang pemberdayaan bagi masyarakat pelaku UKM, termasuk menyediakan areal khusus untuk mereka di kawasan yang dikelola ITDC itu.

Puspayoga didampingi Sekda Provinsi NTB, Rosiady Sayuti, dan Direktur Operasional ITDC, Ngurah Wirawan meninjau lokasi yang akan dijadikan sentra UKM di kawasan Mandalika.

Menkop Puspayoga mengatakan, selain ramah wisatawan, para pelaku UKM di destinasi wisata termasuk di KEK Mandalika harus bisa menerima dan melayani wisatawan dengan berbagai latar belakang yang berbeda-beda.

Sebab, sebagai daerah yang mengusung konsep wisata halal, tentu para wisatawan yang datang ke Lombok, NTB, tidak hanya berasal dari Timur Tengah atau beragama Islam saja. Namun, para wisatawan yang berasal dari berbagai latar belakang suku, agama dan kebudayaan juga akan terus membanjiri dan menikmati keindahan potensi wisata di NTB.

"Kita harus welcoming dengan orang yang berbeda dengan kita. Namun, jangan sampai merubah budaya kita. Mereka harus ikut budaya kita," katanya.

Dalam kunjungan ke KEK Mandalika, Menkop Puspayoga menggelar pertemuan bersama unsur Pemda Provinsi NTB, Pemda Kabupaten Lombok Tengah, dan juga perwakilan ITDC.

Pelaku UMKM di Mandalika menjajakan dagangannya kepada wisatawan di Pantai Kuta Mandalika, KEK Mandalika, Lombok Tengah, NTB. Foto: Dok. Panca Nugraha
info gambar

Puspayoga mengatakan, NTB menjadi salah satu daerah prioritas program pengembangan UMKM secara nasional. Sebab, NTB sudah ditetapkan sebagai salah satu dari 4 kawasan destinasi wisata yang bisa menjadi "Bali baru".

Kemenkop UKM akan mengambil langkah-langkah proaktif untuk mendorong peningkatan UMKM di NTB. Kementerian juga akan segera melakukan pembinaan kepada para pelaku UKM industri kreatif di kawasan KEK Mandalika.

"Kami juga akan segera mendorong pembiayaan bagi pelaku UKM yang sudah terdaftar di ITDC dan akan mendapatkan lokasi yang disewa bagi usaha mereka," katanya.


Sumber: Bisnis Indonesia I KATAKNEWS

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini