Kampus Unsyiah Aceh Luncurkan Mobil Listrik Untuk Kompetisi di Singapura

Kampus Unsyiah Aceh Luncurkan Mobil Listrik Untuk Kompetisi di Singapura
info gambar utama
Penelitian dalam hal inovasi kendaraan listrik mulai banyak dilakukan di berbagai kampus di Indonesia. Seperti yang dilakukan oleh Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Aceh yang belum lama ini meluncurkan mobil listrik Malem Diwa Urban R2.0 karya mahasiswa jurusan Teknik Mesin dan Elektro Fakultas Teknik.

Sebagaimana diberitakan TribunAceh (8/2) Rektor Unsyiah Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal M.Eng menjelaskan bahwa mobil listrik tersebut akan diikutkan dalam kompetisi internasional Shell Eco Marathon yang diadakan di Singapura pada Maret mendatang. "Kami mendukung karya mahasiswa untuk berkompetisi di even internasional. Mobil listrik itu sudah dilakukan inovasi untuk berkompetisi di Singapura," ujar Rektor Samsul.

Ia pun menjelaskan bahwa mobil listrik untuk menjadi kendaraan yang mampu dikomersilkan harus memiliki baterai yang baik. "Jadi bagaimana caranya agar baterai itu bisa tahan lama dan bisa dicharge dengan cepat. Persoalan mobil listrik sekarang adalah baterai, sedangkan yang lain (komponen) mahasiswa bisa buat," katanya.

Sementara itu Ketua Lab Desain dan Manufaktur Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Unsyiah, Muhammad Tadjuddin mengungkapkan bahwa pihaknya setiap tahun mengikuti kompetisi mobil listrik hemat energi di tingkat nasional. Sedangkan tahun ini adalah kesempatan pertama kalinya bagi FT Unsyiah untuk mengikuti even internasional.

"Tiap tahun juga kita lakukan perbaikan. Perbaikan kali ini agak signifikan karena kita mau berkompetisi dalam even internasional dan kita ingin meningkatkan prestasi mobil itu sendiri. Ini Perbaikan di mekanismenya, kita buat suatu sistem sehingga bisa lebih efisien. Sebab pemenangnya adalah mobil yang palling efisien," jelas Tadjuddin.

Nantinya, kendaraan yang didesain dengan motif Pinto Aceh tersebut harus bertanding selama 30 menit. Dalam rentang waktu tersebut, akan diukur berapa energi yang telah terpakai. Tingkat efisiensi energi yang akan dinilai. "Mobil kita yang ke Singapura ini kita harapkan bisa mendekati 100 km/kWh.

Mobil listrik dari Unsyiah sejatinya bukan satu-satunya mobil listrik dari kalangan kampus yang berangkat untuk berkompetisi di Shell Eco Marathon. Tahun ini beberapa kampus lain juga turut bertanding di ajang Shell Eco Marathon 2018 seperti Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo pun mengirimkan dua mobil Samudra NFE dan Samudra IV Evo 2.0. Sementara Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mengirimkan Nogogeni V dan Sapuangin X Evo 2.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini