Habiskan Malam bersama Sendratari Ramayana Prambanan

Habiskan Malam bersama Sendratari Ramayana Prambanan
info gambar utama

Caritane wayang Ramayana (cerita tentang wayang Ramayana)

Ing negara Ngalengka diraja (di Kerajaan Alengka)

Ratu buta Rahwana raja (sang raja bertampang raksasa bernama Rahwana)

Gawe geger nyolong Dewi Shinta (membuat ribut karena menculik Dewi Shinta)

Anoman si kethek putih(Hanuman, si kera putih)

Sowan taman Shinta dijak mulih (masuk ke taman untuk membawa Shinta pulang)

Konangan Indrajit lan patih (ketahuan Indrajit dan patih)

Ning Anoman ora wedi getih (namun Hanuman tidak gentar)

E... lhadalah Ngalengka diobong (eh, ternyata Alengka dibakar)

Diobong-obong (dibakar-dibakar)

Bagi yang tidak tahu lirik lagu di atas, itu adalah lirik lagu Anoman Obong. Lagu ciptaan mendiang Ranto Edy tersebut menuturkan tentang kisah dalam sendratari Ramayana Prambanan, tourist attraction yang dibahas pada artikel ini.

Dinamakan Sendratari Ramayana Prambanan sebab lokasinya berada di sebelah kawasan wisata Candi Prambanan, salah satu tempat wisata beken yang terletak di jalan raya Jogja-Solo. Sendratari Ramayana merupakan sebuah pertunjukkan drama tanpa dialog yang dikemas dalam bentuk tari tradisional yang mengisahkan tentang Rama yang berusaha menyelamatkan istrinya Shinta dari tangan Rahwana. Kisah dalam sendratari ini juga terukir pada salah satu dinding Candi Prambanan. Tepatnya pada Candi Syiwa.

Pada 26 Juli mendatang tourist attraction yang juga dikenal dengan nama Ramayana Ballet Prambanan ini akan genap berusia 57 tahun. Ya, pertunjukkan perdana sendratari Ramayana Prambanan diselenggarakan pada 26 Juli 1961 silam. Gusti Pangeran Harja (GPH) Djatikusumo adalah penggagasnya. Mantan Duta Besar Indonesia untuk Singapura tersebut mendapat ide ketika menyaksikan pertunjukkan serupa di Angkor Wat, Kamboja. Pada pertunjukkan kedua yang diselenggarakan sebulan setelah pertunjukkan perdana seniman dunia Charlie Caplin turut menyaksikan.

Tidak setiap hari kawan bisa menikmati Sendratari Ramayana Prambanan. Pertunjukkan hanya digelar tiap Selasa, Kamis, dan Sabtu pukul 19.30 WIB - 21.30 WIB. Terkadang ada yang digelar di luar tiga hari itu, akan tetapi cerita yang disajikan tidak penuh alias hanya bagian tertentu. Panggungnya dibagi menjadi 2 macam. Pada musim hujan, yakni selama November - April pertunjukkan diadakan di panggung Trimurti yang merupakan panggung tertutup. Sementara pada musim kemarau, yakni selama Mei - Oktober giliran panggung terbuka yang menjadi tempat pertunjukkan. Di panggung terbuka inilah pertunjukkan terasa lebih mengagumkan sebab yang menjadi latar belakang panggung adalah Candi Prambanan itu sendiri. Kapan lagi bisa melihat Candi Prambanan bermandikan gemerlap lampu di malam hari.

© jogjasemberani.com
info gambar
CANTIK: Pemandangan Candi Prambanan pada malam hari ketika sendratari Ramayana berlangsung. Nama ketiga candi tersebut (ki-ka) ialah Candi Brahma, Candi Syiwa, dan Candi Wisnu © jogja.semberani.com (foto atas) © asatu.id/files
info gambar

HTM paling murah untuk menyaksikan sendatari Ramayana Prambanan ialah Rp 125.000,00 (kelas 2), sedangkan yang paling mahal ialah Rp 400.000,00 (kelas VIP). Tiket memang bisa dibeli on the spot. Namun, alangkah lebih baik jika kawan memesan terlebih dahulu. Sayang, kan kalau sudah sampai sana, tapi tidak kebagian tiket?

Sebelum disuguhi pertunjukkan sendratari penonton terlebih dahulu dihibur oleh sekelompok pemain gamelan lengkap dengan pesinden. Lantunan tembang-tembang Jawa dari para pesinden dengan disertai iringan musik gamelan membuat suasana malam terasa syahdu. Selang beberapa menit kemudian kesyahduan digantikan dengan ketakjuban ketika para pemain sendratari muncul secara bergantian menampilkan jalannya cerita melalui tarian. Tidak kurang dari 200 penari berpartisipasi dalam sendratari ini. Beberapa penari bersiap dari arena tempat duduk penonton, misalnya mereka yang berperan sebagai penduduk Kerajaan Alengka yang berparas buta (raksasa). Jadi, jangan kaget, ya, kawan jika di samping kiri atau kanan kalian muncul sesosok “raksasa”. Lantas, seperti apa cerita dalam sendratari Ramayana yang bersumber dari serat Rama gubahan pujangga Yasadipura tersebut? Simak sinopsisnya di bawah ini.

Alkisah hidup seorang putri raja Dewi Shinta yang adalah anak dari Prabu Janaka. Sang raja mengadakan sayembara untuk mencari suami bagi sang putri. Adalah Raden Rama Wijaya, pangeran Kerajaan Ayodya yang mahir memanah yang berhasil memenangkan sayembara. Di sisi lain Prabu Rahwana, pemimpin Kerajaan Alengka percaya bahwa Shinta adalah reinkarnasi dari Widawati, sosok perempuan yang selama ini ia idam-idamkan. Oleh karenanya Rahwana juga ingin meminang Shinta sebagai istrinya.

Ketika Rama dan Shinta beserta Lakhsmana, pelayan Rama pergi ke Hutan Dandaka, Rahwana berhasil menculik Shinta dan membawanya ke Alengka. Rahwana yang licik meminta Marica untuk berubah wujud menjadi kijang. Shinta yang terkesima terhadap kijang tersebut meminta Rama untuk pergi menangkapnya. Pemeran kijang termasuk salah seorang yang mencuri perhatian dalam pertunjukkan ini. Diperankan oleh anak perempuan, si kijang yang berbalut busana emas ini menari dan melompat kesana kemari dengan lincah.

TERTIPU KEINDAHAN: Shinta dibuat terkesima dengan kelincahan si kijang emas. Ia tidak tahu bahwa kijang tersebut sebenarnya adalah raksasa bernama Marica © wordpress.com
info gambar

Berjam-jam berlalu, akan tetapi Rama tak kunjung kembali. Hal ini membuat Shinta resah, sehingga ia meminta Lakshmana untuk mencari Rama. Sebelum meninggalkan Shinta Lakshmana melindunginya dengan membuat lingkaran ajaib di sekelilingnya. Tinggalah Shinta seorang diri. Rahwana pun menggunakan kesempatan tersebut. Sayang, ia tidak bisa menculik Shinta akibat adanya lingkaran buatan Lakhsmana. Tak kurang akal Rahwana berubah wujud menjadi pengemis tua. Shinta yang merasa iba terhadap pengemis tersebut lantas berjalan keluar dari lingkaran untuk menolongnya. Dan dengan demikian Rahwana berhasil mendapatkan Shinta. Rama yang mengetahui bahwa istrinya diculik Rahwana lantas menuju Alengka bersama pasukan kera untuk membebaskan Shinta. Pertempuran antara Rama dan Rahwana pun tak dapat dihindarkan.

KALAH: Di tengah perjalanan bersama Shinta menuju Alengka, Rahwana (kiri) bertempur dengan Jatayu yang berusaha menyelamatkan Shinta. Sayang, Jatayu tewas © baltyra.com
info gambar

Singkat cerita Rama berhasil menyelamatkan Shinta dengan terlebih dahulu melumpuhkan Alengka dan membunuh Rahwana dengan panahnya. Dalam pertempuran Rama dibantu oleh Hanuman, si kera putih. Hanuman kala itu sempat diserang oleh pasukan Alengka. Mereka membakarnya hidup-hidup. Senjata makan tuan. Api yang mengarah ke Hanuman justru balik menyerang pasukan Alengka. Ya, Hanuman adalah kera sakti. Ia tidak terluka sedikit pun meski terkena kobaran api. Hanuman berhasil memporak-porandakan Alengka dengan membakar kerajaan tersebut menggunakan api yang semula digunakan untuk membakar dirinya. Adegan ketika Hanuman membakar Alengka inilah yang paling seru. Suasana kebakaran ditampilkan dengan hidup dengan menggunakan api nyata. Adegan yang tak kalah seru ialah ketika pasukan kera dari Kerajaan Ayodya membantu Rama menyerang pasukan Kerajaan Alengka. Para kera ini diperankan oleh anak laki-laki. Meskipun masih anak-anak, mereka mampu melakukan aksi akrobatik yang keren.

Akhir cerita, Shinta pun kembali pada Rama. Namun, Rama belum bisa menerima Shinta sebab Rama ragu jika Shinta tidak lagi suci. Shinta lalu membakar dirinya untuk membuktikan bahwa dirinya masih suci. Dengan bantuan dewa Shinta berhasil terbebas dari bara api. Kesucian Shinta terbukti. Rama dan Shinta kembali bersatu.

© ramayana.com
info gambar
ANOMAN OBONG: Si kethek putih Hanuman membakar habis-habisan Kerajaan Alengka dengan api yang semula digunakan untuk membakar dirinya. Inilah adegan yang paling ditunggu-tunggu dalam sendratari Ramayana Prambanan © visitramayana.com (foto atas) © borobudursunrise.net (foto bawah)
info gambar

Selain wisatawan lokal tentu saja pertunjukkan sendratari ini diminati oleh wisatawan mancanegara. Tak heran di area pintu masuk disediakan selebaran yang memuat sinopsis cerita sendratari Ramayana dalam berbagai bahasa. Pada saat pertunjukkan berlangsung pun ada tulisan dalam Bahasa Inggris pada layar yang menjelaskan tentang adegan yang tengah dimainkan. Tidak hanya menyaksikan pertunjukkan, para penonton juga diberi kesempatan untuk berfoto bersama para penari. Ada dua kali kesempatan untuk berfoto. Pertama ialah sebelum pertunjukkan berlangsung di area pintu masuk. Di sana Rama, Shinta, dan Hanuman siap menyambut pengunjung yang ingin berfoto bersama mereka. Jika tidak sempat, tenang saja. Masih ada kesempatan kedua, yakni setelah pertunjukkan usai. Para penonton bisa menuju panggung dan mengabadikan momen bersama para penari.

Keindahan tata panggung dan pencahayaan, iringan musik gamelan, kelemahgemulaian para penari, dan adegan Hanuman membakar Alengka membuat sendratari Ramayana Prambanan sangat layak ditonton. Walaupun durasinya cukup lama, yakni selama dua jam dan berakhir di saat hari sudah cukup larut, kawan tidak akan merasa bosan apalagi mengantuk. Dengan menonton sendratari ini hitung-hitung kawan juga sudah belajar tentang kesenian tradisional Indonesia. Siapa tahu setelah menonton ada yang berkeinginan untuk belajar tari tradisional, nyinden, ataupun bermain alat musik gamelan.

Jika kawan sedang berlibur di Jogja dan sekitarnya dan tidak punya kegiatan di malam hari atau mungkin bosan hanya menonton TV di kamar hotel, datang saja ke lokasi sendratari Ramayana Prambanan. Dijamin kawan akan mendapatkan malam yang berkesan. Sekali menonton pasti ketagihan dan ingin menonton lagi. Sama seperti saya yang pada bulan Juli tahun lalu menontonnya. Sampai sekarang saya berharap bisa menonton lagi suatu hari nanti. Semoga terwujud. Amin.....

Jika kawan ingin mengetahui versi lengkap cerita sendratari Ramayana Prambanan beserta jadwal pertunjukkan, kawan bisa mengakses tautan di bawah ini.

https://borobudurpark.com/temple/prambanan/

https://visitramayana.com/the-show/the-story/

Sumber: diolah dari berbagai sumber

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini