Ethiopian Airlines akan memulai penerbangan langsung pertamanya menghubungkan Jakarta dan Addis Ababa di bulan yang akan datang.
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi bertemu dengan CEO Ethiopian Airlines, Tewolde Gebremariam disela-sela forum Indonesia-Afrika yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, Rabu lalu.
"Kita berdiskusi mengenai konektifitas sebagaimana konektivitas penting dalam mendukung ekonomi, perdagangan, dan hubungan orang-ke-orang," ucap bu Retno setelah pertemuan tersebut.
"Oleh karena itu, perjanjian mengenai penerbangan langsung ini merupakan gebrakan baru bagi hubungan ekonomi Indonesia-Afrika," tambahnya.
Lebih lanjut, Retno menambahkan kurangnya konektivitas telah menjadi masalah yang menghambat Indonesia dan Afrika dari meningkatkan kerjasama perdagangan dan investasi.
"Pada pertemuan tersebut, Saya juga mengutarakan ketertarikan Indonesia untuk membuat Addis Ababa sebagai pusat pelayanan visa bagi pemegang paspor Indonesia untuk dapat mendapatkan visa dari negara-negara Afrika lainnya," ucap Retno.
Retno juga mengusulkan Ethiopian Airlines untuk dapat bekerjasama dengan maskapai kebanggaan nasional, Garuda Indonesia untuk layanan pemeliharaan.
Di momen terpisah, Duta Besar Indonesia untuk Ethiopia, Imam Santosa menyampaikan bahwa penerbangan langsung Jakarta-Addis Ababa akan memulai penerbangan pertamanya dalam kurun waktu satu-dua bulan, bergantung pada perkembangan dari persiapan teknis.
"(Penerbangan tersebut) Akan bergantung pada kesiapan teknis, seperti kantor, kerjasama layanan katering, dan fasilitas bandara," ucapnya. "Saat semua siap, penerbangan dapat dimulai."
Ethiopian Airlines berencana untuk menyediakan penerbangan langsung sebanyak tiga kali dalam seminggu lewat Bangkok.
Sumber: Jakarta Post
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News