Peringkat Indonesia di Asia Tenggara dalam Indeks Kebebasan Pers 2018

Peringkat Indonesia di Asia Tenggara dalam Indeks Kebebasan Pers 2018
info gambar utama

Reporters Without Borders (RSF) belum lama ini merilis Indeks Kebebasan Pers 2018 yang menunjukkan peringkat kebebasan pers di berbagai negara. Laporan tahunan ini mencerminkan kondisi dunia jurnalisme di seluruh dunia.

Norwegia menempati urutan teratas sebagai negara tempat para jurnalis memiliki kebebasan tertinggi, diikuti oleh Swedia dan Belanda. Korea Utara berada di daftar paling bawah, tepat di bawah Eritrea dan Turkmenistan.

Gambia telah terjadi peningkatan terbesar dalam kebebasan pers, naik 21 poin ke 122 dari 180. Hal ini diikuti oleh Korea Selatan dan Yunani yang naik 20 dan 14 poin. Sementara Malta , Mauritania, dan Republik Ceko mengalami penurunan terbesar, masing-masing turun 18, 17, dan 11 angka.

Bagaimana dengan Indonesia?

Indonesia tetap berada di peringkat 124, tak lebih baik dari Timor Leste (peringkat ke-95) dan Afghanistan (peringkat ke-118). Skor secara keseluruhan yang dimiliki Indonesia hanya membaik 0,25 persen dibandingkan tahun lalu di angka 39,93.

Dr. Eriyanto, M.Si (Dosen Tetap Ilmu Komunikasi UI dan Peneliti Media), seperti dikutip oleh Beritagar.id memaparkan bahwa kebebasan pers di Indonesia berada di posisi tidak menggembirakan . Hal tersebut didasari pada jumlah pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dalam persoalan kebebasan pers ini.

Ia menyebutkan salah satu persoalan di depan mata yang harus mendapatkan perhatian lebih adalah ancaman kekerasan terhadap jurnalis. Eriyanto juga khawatir ancaman terhadap kebebasan pers di Indonesia ini bisa berdampak pada kualitas pemberitaan, yang juga berimplikasi pada penyampaian aspirasi masyarakat.

Meski begitu, peringkat Indonesia di antara negara-negara ASEAN masih yang teratas. Dikutip dari Seasia.co, Indonesia berada di urutan pertama, dan diikuti Filipina yang terpaut 9 tingkat.

Keterangan Gambar (© Pemilik Gambar)

Sumber : Reporters Without Borders | Beritagar.id | Tribunnews.com | Kiblat.net | Seasia.co

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Akhyari Hananto lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Akhyari Hananto.

Terima kasih telah membaca sampai di sini