Dalam daftar Forbes Asia Emergent Women, majalah bisnis tersebut memilih 25 perempuan pebisnis dari Asia Pasifik. Mereka datang dari berbagai jenis bisnis dan dianggap telah menjadi representasi perubahan paradigma dunia bisnis yang dahulu didominasi oleh para laki-laki. Selain itu mereka adalah pebisnis yang dinilai sukses untuk mengubah industri melalui ide dan tren yang mereka buat.
Dari Indonesia, terdapat dua nama yakni Nurhayati Subakat dan Ariani Subianto. Nurhayati Subakat adalah pendiri dari merek kosmetika yang melejit berkat prinsip halal yakni Paragon Technology and Innovation dengan merek Wardah. Sementara Arini Sarraswati Subianto adalah penerus bisnis konglomerat, Benny Subianto.
Nurhayati Subakat
Perempuan 67 tahun asal kelahiran Padang Panjang, Sumatra Barat yang merintis dunia bisnis sejak tahun 1985. Dirinya bersama suami yang merupakan insinyur kimia mendirikan Pusaka Tradisi dengan produk pertama adalah perawatan rambut. Di tahun 1993 Nurhayati meluncurkan merek kosmetik bernama Putri.
Di tengah tren semangat kemuslimahan yang meningkat menjelang reformasi di Indonesia, Nurhayati melihat peluang. Ia kemudian berusaha untuk melakukan diferensiasi produk dengan prinsip halal dengan merek Wardah yang diluncurkan pada tahun 1995. Wardah kemudian mendapatkan momentum di saat populasi kelas menengah muslim di Indonesia tumbuh pesat. Sehingga kini, Paragon berhasil menguasai pasar kosmetik di Indonesia hingga 30 persen.
Ariani Subianto
Kedua perempuan Indonesia tersebut bersanding dengan nama-nama perempuan berpengaruh lainnya di Asia Pasifik. Seperti Tan Shan (50) dari Singapura yang merupakan Managing Director dan Group Head of Consumer Banking and Wealth Management di DBS. Kemudian Miki Ito (35) presiden dari perusahaan pembuat satelit "pembersih" luar angkasa ELSA-d, Astroscale dari Jepang.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News