Dua Perempuan Indonesia Masuk Daftar Forbes Asia Emergent Women

Dua Perempuan Indonesia Masuk Daftar Forbes Asia Emergent Women
info gambar utama
Setelah pada Maret yang lalu Forbes melansir daftar anak muda berbakat berumur di bawah 30 tahun, Forbes awal Mei ini kembali melansir daftar sosok-sosok berpengaruh. Kali ini datang dari kalangan perempuan pebisnis yang memiliki dampak besar dalam dunia bisnis. Salah satu daftar tersebut adalah dari Asia dan terdapat 25 perempuan yang terpilih. Hebatnya, ada 2 orang perempuan Indonesia yang masuk dalam daftar tersebut.

Dalam daftar Forbes Asia Emergent Women, majalah bisnis tersebut memilih 25 perempuan pebisnis dari Asia Pasifik. Mereka datang dari berbagai jenis bisnis dan dianggap telah menjadi representasi perubahan paradigma dunia bisnis yang dahulu didominasi oleh para laki-laki. Selain itu mereka adalah pebisnis yang dinilai sukses untuk mengubah industri melalui ide dan tren yang mereka buat.

Dari Indonesia, terdapat dua nama yakni Nurhayati Subakat dan Ariani Subianto. Nurhayati Subakat adalah pendiri dari merek kosmetika yang melejit berkat prinsip halal yakni Paragon Technology and Innovation dengan merek Wardah. Sementara Arini Sarraswati Subianto adalah penerus bisnis konglomerat, Benny Subianto.

Nurhayati Subakat

Perempuan 67 tahun asal kelahiran Padang Panjang, Sumatra Barat yang merintis dunia bisnis sejak tahun 1985. Dirinya bersama suami yang merupakan insinyur kimia mendirikan Pusaka Tradisi dengan produk pertama adalah perawatan rambut. Di tahun 1993 Nurhayati meluncurkan merek kosmetik bernama Putri.

Di tengah tren semangat kemuslimahan yang meningkat menjelang reformasi di Indonesia, Nurhayati melihat peluang. Ia kemudian berusaha untuk melakukan diferensiasi produk dengan prinsip halal dengan merek Wardah yang diluncurkan pada tahun 1995. Wardah kemudian mendapatkan momentum di saat populasi kelas menengah muslim di Indonesia tumbuh pesat. Sehingga kini, Paragon berhasil menguasai pasar kosmetik di Indonesia hingga 30 persen.

Ariani Subianto

Perempuan 46 tahun yang merupakan putri dari konglomerat Benny Subianto pendiri PT Persada Capital Investama (PCI). Sebelum ayahnya meninggal pada tahun 2017, Ariani Subianto telah mengelola berbagai portofolio keluarga termasuk menjadi Presiden Director PCI dan juga mengelola usaha dibidang pengelolaan kayu, kelapa sawit, properti hingga perawatan kesehatan.

Kedua perempuan Indonesia tersebut bersanding dengan nama-nama perempuan berpengaruh lainnya di Asia Pasifik. Seperti Tan Shan (50) dari Singapura yang merupakan Managing Director dan Group Head of Consumer Banking and Wealth Management di DBS. Kemudian Miki Ito (35) presiden dari perusahaan pembuat satelit "pembersih" luar angkasa ELSA-d, Astroscale dari Jepang.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini