Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) telah merilis indeks kota layak huni di Indonesia tahun 2017. Hasil tersebut didapat 7 kota paling layak huni dari 26 kota, 19 provinsi di Indonesia.
Dikutip dari laman resminya (https://iapindonesia.org/), IAP merupakan organisasi profesi perencanaan wilayah dan kota yang berdiri pada tahun 1971. IAP memiliki anggota yang terdiri dari 2.500 ahli di bidang perencanaan, yang di antaranya merupakan perencana bersertifikat LPJKN yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.
Menggunakan metode kesioner skala likert (Linda Juliawanti: IDN Times), IAP melibatkan di antaranya 100 sampai 200 warga yang menetap di kota-kota tersebut, sedang Margin of Error survei ini adalah sebesar 95 %. Aspek yang menjadi penilaian dari survei yang dilakukan antara lain; aspek keamanan kota, aspek fasilitas kemanan, aspek politik kota, aspek keselamatan kota, aspek kesehatan kota dan masih banyak aspek lainnya.
Hasilnya, survei tersebut menempatkan Kota Surakarta sebagai kota yang paling layak untuk dihuni bagi warganya dengan nilai mencapai 66,9%. Kota Surakarta merupakan salah kota yang paling konsisten berada di puncak sebagai kota paling layak huni di Indonesia(survei terakhir dilakukan pada 2014). Data tersebut lebih kecil dibanding dengan suvei tahun 2014, yakni 69,38%.
Kota Surakarta atau yang lazim disebut Kota Solo merupakan salah satu kota terbesar di Provinsi Jawa Tengah. Kota Solo saat ini dipimpin oleh Walikota F.X. Hari Rudyatmo dengan jumlah penduduk 503.421 jiwa (2010). Tak ayal bila Kota Solo ditetapkan sebagai kota paling layak huni. Pasalnya, banyak aspek yang menjadi prinsip dalam survei Kota Paling Layak Huni, tersedia di Kota Solo. Sebut saja aspek kebutuhan air bersih, transportasi umum Kota Solo punya Batik Solo Trans yang terintegrasi di seluruh kota, taman kota, dan masih banyak lagi.
Di bawah Kota Surakarta, terdapat kota lain seperti Palembang (66,6 persen), Balikpapan (65,8), Denpasar (65,5 persen), Semarang (65,4 persen), Tangerang Selatan (65,4 persen) dan Banjarmasin (65,1 persen). Menarik, beberapa kota besar di Indonesia lainnya seperti Yogyakarta, Bandung, Jakarta, Medan, atau Makassar justru tidak masuk dalam daftar di atas. Sebut saja Kota Yogyakarta, ‘si kembar’ dengan Kota Surakarta justru hanya berada pada kota layak huni pada indeks rata-rata (https://iapindonesia.org/). Kota Bandung dan Jakarta juga ada pada indeks tersebut. Lain halnya dengan ‘Kota Gudeg’, Medan dan Makassar berada dalam posisi terbawah indeks kota layak huni di bawah rata-rata.
Peran pemerintah kota dan juga masyarakatnya amatlah penting untuk mewujudkan kota yang layak huni, seperti yang disebutkan oleh IAP dalam laman web resminya. Indeks Kota Paling Layak Huni yang dirilis oleh IAP diharapkan mampu memberi motivasi kepada pemerintah kota dan masyarakatnya agar mampu menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman.
Sumber: iapindonesia.org/ & idntimes.com/
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
