Merayakan Hari Buku Nasional Melalui Selamat Menunaikan Ibadah Puisi Karya Joko Pinurbo

Merayakan Hari Buku Nasional Melalui Selamat Menunaikan Ibadah Puisi Karya Joko Pinurbo
info gambar utama

Kawan GNFI pasti pernah mendengar nama salah seorang sastrawan Indonesia, Joko Pinurbo.

Pria yang lahir sekitar 56 tahun lalu ini merupakan sastrawan kawakan Indonesia yang cukup banyak melahirkan karya sastra berupa puisi dengan ciri khas naratif dan ironi.

Salah satu karya terbaiknya yang hingga hari ini masih setia memenuhi rak toko buku di Indonesia adalah buku kumpulan puisinya yang berjudul Selamat Menunaikan Ibadah Puisi. Dalam suguhan karya tersebut, Joko Pinurbo dianggap berhasil menciptakan karya yang dirasa dekat dengan kisah kehidupan sosial kemasyarakatan.

Kumpulan puisi yang disajikan oleh Joko Pinurbo umumnya merupakan gambaran dari peristiwa sehari-hari. Mengenai perasaan, luka, keinginan yang menggebu, dan persoalan sosial budaya.

Terdiri atas 50 lebih puisi di dalamnya, Selamat Menunaikan Ibadah Puisi menghadirkan fenomena persoalan kemasyarakatan yang ada di era ini. Salah satunya yang bertajuk Celana 1, Celana 2, dan Celana 3.

Trilogi Celana 1, 2, dan 3 dalam Selamat Menunaikan Ibadah Puisi

Pada umumnya puisi Celana 1, 2, dan 3 yang ditulis oleh Joko Pinurbo merupakan puisi trilogi yang saling berkait dan memiliki hubungan satu sama lain.

Buku Selamat Menunaikan Ibadah Puisi dengan Sampul yang Telah Diperbarui
info gambar

Apabila dibaca secara sederhana, pemahaman terkait puisi tersebut merujuk pada seorang anak yang mencari celananya, menemukan apa arti penggunaan celana, hingga berhasil mendapatkan celana yang ia inginkan. Tetapi apabila diartikan secara mendalam akan ada banyak makna yang tersirat dari penulisan puisi tersebut. Pemaknaannya pun dapat merupakan tafsiran atas perasaan batin manusia sebagai seorang individu.

Mulanya, mungkin, pembaca sedikit bergidik atas judul yang digagas oleh Joko berkaitan dengan kata “celana.” Namun, apabila dipahami secara menyeluruh, konsep celana pada puisi tersebut bukan mengarah pada hal negatif. “Celana”, seperti yang ditulis Joko, merupakan hasil analogi atas pribadi anak manusia. Oleh karenanya puisi Celana dapat dimaknai sebagai rentetan pencarian jati diri seorang individu yang masih kehilangan kendali atas dirinya sebagai makhluk hidup.

Lebih dari itu, trilogi Celana 1, 2 , dan 3 juga merupakan karya yang hadir atas bentuk kepedulian Joko sebagai pribadi terhadap generasi di era ini. Melalui tulisannya, Joko hendak menuturkan pada anak muda Indonesia untuk terus melaju mencari potensinya masing-masing guna menjadi individu yang membanggakan.

Oleh sebabnya, dalam rangka memperingati Hari Buku Nasional yang bertepat di hari ini (17/05), Selamat Menunaikan Ibadah Puisi hasil besutan Joko Pinurbo dapat menjadi pilihan bacaan yang cocok untuk dinikmati semua kalangan, khususnya anak muda. Apalagi Hari Buku Nasional ini, dapat menjadi momentum bagi anak bangsa untuk mengembangkan diri melalui budaya baca dan tulis.

Selamat merayakan Hari Buku Nasional melalui Selamat Menunaikan Ibadah Puisi.

Maju terus sastra Indonesia!


Sumber: Buku Selamat Menunaikan Ibadah Puisi karya Joko Pinurbo

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini