Revolusi Digital Indonesia Masa Kini: Akan kah Mempersempit Lapangan Kerja?

Revolusi Digital Indonesia Masa Kini: Akan kah Mempersempit Lapangan Kerja?
info gambar utama

Tidak dapat dipungkiri revolusi digital yang menglobal akan mengubah struktur ekonomi negara-negara di dunia termasuk Indonesia. Secara garis besar, pertumbuhan ekonomi skala nasional jangka panjang akan mempengaruhi perkembangan kemajuan perekonomian dari satu periode ke periode berikutnya. Bahkan dalam beberapa kajian studi ditemukan bahwa 60% pekerjaan baik di sektor industri maupun sektor lainnya akan diotomatisasi melalui kemajuan teknologi. Indonesia sebagai negara yang memiliki potensi besar untuk pengembangan ekonomi digital, tidak menampikan potensi teknologi informasi dan komunikasi Indonesia tersebut. Sampai dengan saat ini, internet user di Indonesia telah mencapai lebih dari 50% dari total penduduk Indonesia.

Dengan penetapan visi Indonesia di masa yang akan datang, Presiden Joko Widodo telah menargetkan Indonesia sebagai negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020. Hal ini sejalan dengan torehan prestasi Indonesia di bidang penanaman modal. Berdasarkan ranking Ease of Doing Business (Kemudahan Memulai Berusaha), Indonesia saat ini bertengger di peringkat 72 atau dengan kata lain Indonesia telah diperhitungkan masuk kedalam kategori top 100.

Namun demikian, pada praktiknya di lapangan, infrastruktur digital masih perlu dikembangkan baik dalam skala regional maupun nasional mengingat adanya indikasi iklim investasi Indonesia yang menunjukan perbaikan di segala lini. Pembangunan sebagai proses multi dimensi harus diukur melalui perubahan utama dalam struktur sosial. Hal ini mengingat perkembangan ekonomi Indonesia saat ini bergantung pada inovasi teknologi seperti kecerdasan buatan, robotika, bioteknologi hingga financial technology. Di Indonesia, inovasi teknologi sudah memberikan catatan prestasi anak bangsa yang mana saat ini telah ada lebih dari 1,700 startup yang berkembang.

Peralihan industri padat karya ke padat modal ataupun peralihan investasi ke sejumlah sektor di era digitalisasi akan menjadi tantangan terbesar bangsa Indonesia untuk dapat bertahan dalam perbaikan iklim ekonomi di level nasional dan global. Pemerintah Indonesia seyogyanya menetapkan rencana strategis agar penyerapan tenaga kerja dari tahun ke tahun harus bertambah seiring dengan kemajuan teknologi agar dapat berdampak baik bagi perluasan lapangan usaha dan bukan sebaliknya.

Dilihat dari berbagai faktor, perekonomian Indonesia di era digital sudah dapat mencetak para technopreneur yang dapat menggerakan ekonomi nasional seperti penciptaan lapangan pekerjaan dengan bermacam-macam jenis usaha, kreativitas dan inovasi. Pada masa pengetahuan yang didasarkan ekonomi digital, tantangan yang dihadapi selanjutnya dan pertanyaan yang perlu dituntaskan adalah apakah peralihan tenaga manusia ke mesin digital atau tenaga mesin akan menjadi hambatan dan berdampak negatif bagi para pencari kerja? Tentunya hal ini dapat diantisipasi dengan generasi milineal dan generasi mendatang dengan membekali diri dalam penguasaan teknologi dan pengetahuan yang memadai untuk bersaing di tingkat nasional maupun global.

Pemerintah Indonesia diharapkan dapat menggalakan peningkatan kualitas sumber daya manusia tenaga lokal agar membentuk human capital yang mampu bersaing dan mengikuti kemajuan teknologi sehingga dapat bertahan dalam menghadapi cepatnya perubahan teknologi. Pemerintah diharapkan dapat memfokuskan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia agar dapat menguasai era ekonomi digital. Pemerintah juga harus mendorong terciptanya pendidikan vokasi berbasis keahlian mengingat dalam skala terukur keterampilan sumber daya manusia di Indonesia masih terbatas dan perlu ditingkatkan dalam beberapa sektor.

Kebijakan pemerintah yang pro pelaksanaan pembangunan infrastuktur digital juga harus diiringi dengan perluasan kesempatan kerja guna menampung tenaga baru yang setiap tahun memasuki dunia kerja. Laju pertumbuhan penduduk di era digital juga perlu diimbangi dengan perluasan kesempatan kerja dan pengurangan tingkat pengangguran. Dalam hal ini, Pemerintah Indonesia juga perlu menelaah kebijakan perluasan kesempatan kerja sebagai salah satu kebijakan penting dan prioritas sebagai tolak ukur untuk menilai keberhasilan ekonomi Indonesia dari aspek sosial ekonomi.

Dengan demikian, laju kemajuan teknologi yang semakin berkembang tentunya akan berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengangguran di Indonesia. Hal ini dikarenakan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi suatu negara dapat meningkatkan faktor produksi dan dapat memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat. Dalam hal ini, pemerintah Indonesia harus berperan secara aktif dalam perkembangan technopreneurship di era revolusi digital. Keaktifan Pemerintah Indonesia dapat mendorong dan memperbaiki efisiensi alokasi sumber daya manusia dalam industri padat teknologi.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini