Inilah Tren Musik Religi dari Generasi Jadul sampai Millennials. Ada yang Masih Ingat Mereka?

Inilah Tren Musik Religi dari Generasi Jadul sampai Millennials. Ada yang Masih Ingat Mereka?
info gambar utama

Bulan Ramadhan selalu menjadi bulan yang dinanti-nanti oleh umat muslim di Seluruh Dunia, tak terkecuali di Indonesia. Khusus di Indonesia, ada beberapa hal yang menambah nuansa ramadhan makin terasa, di shopping mall, supermarket, restoran, dan tempat-tempat umum akan memutar lagu-lagu religi, mulai dari Qasidah, Pop Islami, Nasyid, dan lain-lain. Bahkan terkadang satu lagu yang nge-hits akan selalu diputar berulang-ulang lebih dari sekali selama sehari. Sejarah musik religi modern ternyata sudah dimulai dari tahun 1967, siapa yang memulai? Berikut sejarah panjang musik religi modern di Indonesia menurut penulis.

Bimbo, Pioneer!

Bisa dibilang kalau Bimbo adalah Pionir musik religi modern di Indonesia. Lagu-lagu pop dengan unsur Islami dapat diterima dengan mudah oleh masyarakat nusantara (termasuk Malaysia).

Bimbo adalah sebuah grup musik Indonesia yang didirikan sekitar tahun 1967. Personil Bimbo terdiri atas : Sam Bimbo (Syamsuddin D Hardjakusumah, Jawa Barat, 6 Mei 1942) , Acil Bimbo (Darmawan Hardjakusumah, Bandung, 20 Agustus 1943), Jaka Bimbo (Jaka Hardjakusumahdan, Bandung, 1 Mei 1947), Iin Parlina (Bandung, 1 November 1952). Hingga saat ini, musik Bimbo masih diputar di mana-mana ketika Ramadhan tiba. Bahkan tahun lalu, Noah me-remake lagu "Sajadah Panjang" .

Nasidah Ria, Girl Power di musik Qasidah

Nasida Ria grup musik religi yang dibentuk di Semarang, Jawa Tengah pada tahun 1975 oleh H. Mudrikah Zain, seorang guru qira'at. Beliau mengumpulkan sembilan siswinya untuk membentuk suatu kelompok musik kasidah: Mudrikah Zain, Mutoharoh, Rien Jamain, Umi Kholifah, Musyarofah, Nunung, Alfiyah, Kudriyah, dan Nur Ain. Grup qasidah ini memang fenomenal karena lagu-lagunya berlirik lugas dan terkadang menggunakan frasa yang tidak pernah dipakai pada genre lagu apa pun. Namun justru lirik mereka mudah dipahami karena memang bermuatan dakwah. Keterkenalannya tak hanya di Indonesia, bahkan hingga Jerman.

HaddadAlwi & Sulis, musik yang syahdu

Nama Haddad Alwi mulai dikenal sejak albumnya "Cinta Rasul 1" diluncurkan pada tahun 1999. album religi tersebut merupakan album religi terlaris sepanjang sejarah musik Indonesia. Album ini telah diproduksi ulang dalam berbagai versi dan volume. Bahkan generasi 90an hapal dengan liriknya. Alunan musiknya sangat Easy Listening pada jamannya, membuat setiap orang mudah untuk menghapal dan menyanyikan. Ada yang masih ingat lirik YaaThoybah?

SNADA, Pioner Nasyid di Indonesia

Snada mulai dikenal luas sejak lagunya Neo Shalawat dan Jagalah Hati booming di awal tahun 2000an. Grup religi yang dibentuk dari tahun 1991 ini pun menjadi ikon nasyid dengan belasan album yang telah dirilis. Kelompok yang mendapatkan namanya dari seorang kyai kondang, KH. Toto Tasmara ini menjadi ikon nasyid Indonesia. SNADA memberikan jalan dan menjadi pioneer bagi tim-tim nasyid muda yang bermunculan secara cepat dan mengagumkan di seluruh pelosok nusantara. Merekalah kelompok nasyid pertama yang membawa nasyid ke sekolah, kampus, hotel, perhelatan pernikahan, konferensi, dan event lokal, nasional, regional, dan bahkan internasional.

Opick, Selalu diputar ketika Romadhon tiba

Aunur Rofiq Lil Firdaus atau lebih dikenal dengan nama Opick (lahir di Jember, Jawa Timur, 16 Maret 1974) merupakan seorang pencipta lagu dan penyanyi lagu-lagu religi. Namanya dikenal melalui lagu yang ia bawakan "Tombo Ati", ia juga ternyata menciptakan lagu Dealova, yang dinyanyikan oleh Once Mekel. Lagu ini merupakan original sound track film dengan judul yang sama. Awalnya Opick merupakan penyanyi bergenre Pop Rock, namun pada tahun 2005 ia mulai berhijrah ke musik religi. Masih sering mendengarkan lagu Tombo Ati kan?

Ustadz Jefri Al Buchori (Almarhum), Dakwah dengan Musik

di Tahun 2000an, seorang Ustadz kondang dengan kisah hijrahnya yang luar biasa menghiasi layar kaca Indonesia. Saat itu masyarakat sangat menyukai ceramah beliau yang dapat menyentuh anak muda. Berawal dari duet dengan Opick, Almarhum mencoba memasuki media lain untuk berdakwah. Berdakwah dengan lagu menjadi salah satu caranya untuk menyentuh kalangan anak muda.

Tahun 2005-2017

Pada tahun-tahun tersebut sepertinya tidak banyak seniman atau artis yang "menyelam" di dunia musik religi, hanya saja beberapa grup band Indonesia menciptakan lagu-lagu religi ketika hendak memasuki bulan Ramadhan. Salah satu contohnya adalah band Ungu. Selain Ungu, ada Wali Band yang fokus menyasar ke Musik Pop Islami, namun tidak sepenuhnya band religi.

Sabyan Gambus, dengan Kekuatan Sosial Media

di Tahun 2018 ini, sepertinya lagu ini tidak asing lagi di telinga para Netizen Millennials. Sabyan dikenal luas berkat kekuatan Sosial Media yang sangat berkembang dewasa ini. Terdiri dari lima orang personel, grup musik asal Jakarta ini mulai terbentuk tahun 2015. Di tahun kedua, Nissa bergabung dalam Sabyan Gambus sebagai vokalis. Salah satu lagu yang mereka bawakan sukses diputar lebih dari 100juta kali. Khusus Ramadhan 2018 ini, Sabyan mencover lagu dari Sulaeman AL Mughny yang berjudul Deen Assalam. Isi dari Lagu ini menceritakan Agama Islam adalah agama perdamaian, penuh dengan toleransi, dan rasa cinta.

sumber : klikmusikid, tribunnews, detik, wikipedia, okezone

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini