[Foto] Mengunjungi Kembali Wisata yang Kini Mulai Kembali Menjadi Primadona

[Foto] Mengunjungi Kembali Wisata yang Kini Mulai Kembali Menjadi Primadona
info gambar utama

Bagi anda yang familiar dengan iklan sebuah stasiun televisi nusantara yang sempat beredar di tahun 90an berlokasi di sebuah pasar terapung yang ternyata berada di Banjarmasin, Kalimantan Selatan mungkin pernah berkeinginan untuk mengunjungi secara langsung pasar terapung tersebut. Pertanyaannya adalah, apakah pasar terapung tersebut masih ada untuk dapat dikunjungi?

Pasar terapung tersebut memang sempat menghilang karena sedikitnya pengunjung membuat para penjual merasa tidak ada lagi keuntungan dalam usaha berjualan di pasar terapung. Sedikit demi sedikit para penjual mulai berhenti untuk berjualan di pasar terapung hingga tersisa hanya sedikit saja penjual yang bertahan. Hal tersebut juga membuat pengunjung lebih enggan lagi untuk berkunjung.

Namun kini pemerintah setempat mulai membangun kembali pasar terapung yang dulu sempat terkenal ini menjadi objek pariwisata pilihan saat berkunjung ke Kota Banjarmasin.

Dulunya pasar terapung tersebut berlokasi di dua tempat daerah Kuin Banjarmasin dan Lok Baintan, kota Martapura, Kabupaten Banjar. Kini pasar terapung dapat ditemui di Lok Baintan dan daerah siring Kota Banjarmasin.

Jika ingin merasakan suasana seutuhnya mengapung, maka Lok Baintan lah tujuan yang harus anda tuju.

Suasana pagi hari saat menuju pasar terapung Lok Baintan | Foto: Vita Ayu Anggraeni / GNFI
info gambar

Ada beberapa alternatif cara untuk menuju lokasi Pasar Terapung Lok Baintan. Salah satunya adalah menaiki perahu angkutan atau disebut kelotok oleh warga lokal. Anda dapat menyewa satu buah kelotok untuk satu rombongan dengan rentang harga 300-450 ribu rupiah tergantung waktu berkunjung anda. Anda dapat menaiki kelotok tersebut dari sebuah depot makan bernama Soto Bang Amat yang berlokasi di Jl. Benua Anyar, Banjarmasin.

Dermaga di Soto Bang Amat untuk menaiki kelotok | Foto: Vita Ayu Anggraeni / GNFI
info gambar

Waktu yang tepat untuk berkunjung adalah pukul 6 pagi. Dibutuhkan waktu perjalanan sekitar 45 menit dari lokasi menaiki kelotok hingga Pasar Terapung tersebut.

Warga lokal berada di dalam kelotok menuju pasar terapung Lok Baintan | Foto: Vita Ayu Anggraeni / GNFI
info gambar

Pemukiman warga pesisir sungai Martapura yang menjadi pemandangan saat perjalanan menuju lokasi pasar terapung | Foto: Vita Ayu Anggraeni / GNFI
info gambar

Anda akan tahu ketika anda sudah sampai di lokasi saat anda melihat banyak kelotok berhenti ditengah-tengah sungai dengan beberapa penjual mendayung jukung atau kapal kecil beserta dagangannya yang kebanyakan adalah hasil kebun atau dapur pribadi menuju kelotok yang anda tumpangi menjajakan dagangannya.

Foto: Vita Ayu Anggraeni / GNFI
info gambar
Seorang penjual menjual limau atau jeruk mengenakan tanggui sebagai tutup kepala guna melindungi dari sinar matahari | Foto: Vita Ayu Anggraeni / GNFI
info gambar
Foto: Vita Ayu Anggraeni / GNFI
info gambar

Bagi anda yang ingin membawa buah tangan juga dapat membelinya di pasar terapung, terdapat penjual miniatur penjual di pasar terapung di atas jukungnya.

Penjual hasil kerajinan tangan berbentuk penjual lengkap dengan jukungnya di pasar terapung | Foto: Vita Ayu Anggraeni / GNFI
info gambar
Seorang penjual sibuk melayani pembeli dari dua kelotok yang mengapitnya | Foto: Vita Ayu Anggraeni / GNFI
info gambar
Bonus gambar sebuah jembatan gantung yang melintas di atas air sungai yang dilewati menuju lokasi Pasar Terapung | Foto: Vita Ayu Anggraeni / GNFI
info gambar

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini