Ensemble Gitar Klasik Indonesia asal Yogyakarta Raih Prestasi Bagi Indonesia Untuk Pertama Kalinya Dalam 30 Tahun Terakhir

Ensemble Gitar Klasik Indonesia asal Yogyakarta Raih Prestasi Bagi Indonesia Untuk Pertama Kalinya Dalam 30 Tahun Terakhir
info gambar utama

Beberapa gitaris muda Indonesia asal Yogyakarta yang tergabung dalam 4 ensemble gitar; Nocturnal Guitar Quartet, Duo Rocky, Duo Nabita, dan Duo Anantara untuk pertama kalinya menunjukkan taring dunia gitar Indonesia setelah dalam 3 dekade terakhir belum mampu menunjukkan prestasi memuaskan dalam kancah gitar klasik dunia.

Nocturnal Guitar Quartet | Sumber: Press Release
info gambar

Ke-4 ensemble gitar tersebut berhasil mewakili Indonesia untuk pertama kalinya sejak 30 tahun ajang Japan International Ensemble Guitar Festival (JIEGF) 30th 2018 telah berlangsung.

JIEGF 30th 2018 merupakan program tahunan yang diselenggarakan oleh Japan Guitar Ensemble Association dalam bentuk kompetisi, lokakarya dan festival yang mengundang grup gitar ensemble dari berbagai negara. JIEGF telah menjadi tolak ukur bagi perkembangan musik gitar klasik khususnya Asia. Sebagai ajang yang sangat bergengsi, khususnya bagi ensemble gitar klasik di tingkat Asia, JIEGF menjadi barometer para musisi klasik di tingkat Asia dan juga merupakan kesempatan yang baik untuk memperkenalkan musisi dan gitaris Indonesia terbaik khususnya gitar klasik.

Duo Anantara | Sumber: Press Release
info gambar

Keempat kelompok ensemble ini tergabung dalam komunitas Indonesia Classical Guitar Collective. Mereka adalah gitaris-gitaris muda berprestasi dan sudah menunjukkan kebolehannya di berbagai kompetisi di tingkat nasional maupun regional.

Tidak hanya berhasil mewakili Indonesia di ajang tersebut, Duo Rocky berhasil menjadi juara 1 (pertama) sekaligus meraih Best Duo. Kemudian Nocturnal Guitar Quartet berhasil meraih juara 3 (tiga) dan memenangkan Harumi Award, yakni Excellent Performance of a Modern Guitar Piece. Sedangkan Nabita Guitar Duo berhasil merebut Best Student Award. Hasil kompetisi JIEGF ke-30 tersebut diumumkan pada tanggal 24 Juni, pukul 19.00 waktu Tokyo.

Dalam rangka peringatan 60 tahun hubungan bilateral Indonesia-Jepang, mereka akan menggelar konser kebudayaan yang akan di laksanakan di National Graduate Institute for Policy Studies (GRIPS) di Tokyo seusai perlombaan pada tanggal 27 Juni lusa. Konser kepulangan pun turut akan digelar di Yogyakarta pada tanggal 18 Juli 2018 mendatang.

Nabita Guitar Duo | Sumber: Press Release
info gambar

Prestasi membanggakan ini sekaligus membawa nama Indonesia masuk dalam peta gitar klasik Asia dan tidak lepas dari kerja keras tim. Untuk berlomba di ajang tersebut ke-4 ensemble gitar tersebut telah berlatih keras sejak 6 bulan yang lalu dengan jadwal latihan perminggu serta konser ujicoba yang dilakukan sebanyak dua kali. Konser ujicoba pertama dilakukan di The Japan Foundation Jakarta 27 April 2018. Konser ujicoba ke-2 dilakukan di Universitas Sebelas Maret Surakarta bekerja sama dengan Voca Erudita 11 Mei lalu.

Berbagai pihak turut mendukung keikutsertaan ke-empat ensemble tersebut sebagai satu kontingen Indonesia. Sponsor mereka terdiri dari Pemerintah yakni Badan Ekonomi Kreatif dan Radio Republik Indonesia (RRI) Pro 2 FM beberapa BUMN yakni Garuda Indonesia, RNI, dan Phapros serta pihak swasta seperti Toba Bara, Adimitra Baratama Nusantara, Sekar Lima, Jojonomic dan lembaga The Japan Foundation Jakarta. Dukungan dari berbagai pihak untuk musisi-musisi muda Indonesia seperti ini sangat diharapkan agar mereka dapat berkompetisi dan berkarya di kancah internasional. Dan gitar klasik Indonesia diharapkan bisa semakin berkembang di dalam dan luar negeri.

Duo Anantara | Sumber: Press Release
info gambar

Empat ensemble gitar:
1. Nocturnal Guitar Quartet:
a. Gita Puspita Asri (perempuan, 23 tahun)
b. Roby Handoyo (laki-laki, 24 tahun)
c. Adi Suprayogi (laki-laki, 25 tahun)
d. Vaizal Andrians (laki-laki, 24 tahun)

2. Duo Rocky:
a. Yosua Julian Dwi Cahyo (laki-laki, 20 tahun)
b. T.A. Ajie Batara (laki-laki, 20 tahun)

3. Nabita Guitar Duo:
a. Nabila Rifda Alfiani (perempuan, 19 tahun)
b. Tabita Trisanta (perempuan, 19 tahun)

4. Duo Anantara:
a. Diandra Aruna Mahira (perempuan, 13 tahun)
b. Rahmat Raharjo (laki-laki, 43 tahun)

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini