LAPAN Terbangkan Pesawat Drone di Banyuwangi

LAPAN Terbangkan Pesawat Drone di Banyuwangi
info gambar utama
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) datang ke Banyuwangi untuk lakukan pemetaan di beberapa wilayah.
"Kami ke Banyuwangi untuk melakukan pemetaan di dua tempat," kata Atik Bintoro, Ketua Tim Pemantau Lapan, Selasa (10/7).
Tim Lapan melakukan pemetaan di dua wilayah, Desa Jajag, Kecamatan Jajag, dan Alasmalang, Kecamatan Singojuruh.
Di dua desa ini, Lapan memetakan beberapa lokasi dengan pesawat drone mini.
Di Desa Alasmalang, tim Lapan melakukan pemetaan kawasan fungsional, untuk mengambil sampel dan melihat lokasi terdampak banjir bandang beberapa waktu lalu.
Menurut Atik, dalam pengambilan pemetaan tersebut berupa gambar secara 3 dimensi (3D) dari udara di sepanjang jalur sungai yang dilewati banjir bandang.
“Dengan cara ini kami bisa memetakan perkiraan berapa kubik material lumpur, tumpukan pasir, dan air yang terbawa oleh banjir,” jelas Atik.
Atik menjelaskan, pemetaan menggunakan pesawat drone tersebut juga bisa digunakan sebagai bahan analisis terintegrasi bersama Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) apabila dibutuhkan. “Apabila dibutuhkan untuk analisis integrasi bencana alam, kami siap bekerja sama dengan PVMBG,” katanya.
Di Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, Lapan membantu melakukan pemetaan di Desa setempat. Lapan membantu Pemerintah Desa Jajag untuk mengambil foto udara di seluruh wilayahnya.
Lapan menerbangkan sebanyak 8 kali, dengan durasi sekali terbang 30 menit. Hasilnya kurang lebih terdapat 3000 foto yang diambil.
Kepala Desa Jajag, Suparno mengatakan, pemotretan udara dilakukan untuk kepentingan perencanaan pembangunan tata ruang wilayah Desa Jajag. Termasuk juga mengetahui dan memetakan potensi kawasan Jajag.
Diharapkan, dengan menggunakan teknologi, kebijakan pembangunan yang diambil nantinya lebih tepat sasaran.
"Saat akan membangun kawasan industri misalnya, UMKM, atau parisiwata, kami tidak salah tata letak, sehingga kami bisa tahu daerah-daerah mana yang perlu pembangunan," katanya.
Pihak Lapan mempersilahkan masyarakat atau instansi yang ingin mengundang Lapan untuk memetakan wilayahnya. Mekanismenya drngan mengirimkan undangan bersifat resmi dan melalui sejumlah prosedur yang harus dilewati. (fk)

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini