Lalu apa saja keunggulan yang menarik dari Observatorium Timau dan Gunung Timau? Berikut tujuh hal menarik dari Gunung Timau.
1. Berada di dekat khatulistiwa
Nusa Tenggara Timur (NTT) meski tidak berada tepat di garis lintang khatulistiwa, NTT tetap relatif dekat dengan garis edar matahari tersebut. Hal ini membuat Observatorium yang dibangun di Gunung Timau dengan kordinat 09°34′47.5″S (LS) – 123°56′20.1″E (BT) itu berjarak "lebih dekat" dengan langit karena bentuk bumi membesar di bagian khatulistiwa.
2. Iklim yang mendukung
Gunung Timau memiliki ketinggian 1.300 mdpl sehingga lokasi ini berada di dataran menengah. Sehingga iklim maupun cuacanya cocok untuk pengamatan astronomi. Terlebih wilayah Kupang juga dinilai sebagai wilayah yang memiliki kemarau panjang di Indonesia sehingga langit pengamatan akan sering bebas dari awan.
3. Kawasan merupakan Cagar Alam dan Hutan Lindung
Berbeda dengan observatorium sebelumnya yang dimiliki Indonesia peninggalan Belanda, Observatorium Boscha di Bandung, Gunung Timau merupakan wilayah cagar alam yang kelestarian lingkungannya amat dijaga. Tidak sembarang bangunan boleh didirikan di wilayah ini sehingga potensi untuk mengalami polusi cahaya seperti yang terjadi di Lembang, Bandung bisa diminimalisir. Karena merupakan cagar alam dan hutan lindung, Gunung Timau menjadi wilayah yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi. Berbagai tumbuhan endemik seperti Eucalyptus erophylla dan Eucalyptus alba tumbuh di hutan Gunung Timau.
4. Berada di Pertengahan Belahan Langit
Gunung Timau berada di pertengahan belahan langit bumi karena dekat dengan khatulistiwa. Hal ini membuat Observatorium Timau nantinya akan mampu unutk mengamati Tata Surya di belahan langit utara (northern hemisphere) maupun belahan langit selatan (southern hemisphere). Keistimewaan ini bahkan tidak dimiliki oleh observatorium dunia lainnya sebab kebanyakan observatorium berada di salah satu belahan saja. Seperti observatorium yang dimiliki Australia, hanya dapat melihat Tata Surya dari bagian langit selatan, sedang Observatorium Jepang dan Amerika hanya dapat melihat Tata Surya dari bagian langit utara saja.
5. Keindahan Alam
Selain karena memang berada di wilayah Cagar Alam Gunung Timau letaknya cukup terpencil, bahkan belum terdapat akses jalan yang memadai untuk mencapai lokasi rencana pembangunan Observatorium Nasional Timau. Sehingga wilayah ini memiliki keindahan yang menakjubkan. Berbagai macam hewan dan tumbuhan liar hidup secara alam di lokasi ini. Itu sebabnya tidak heran jika kemudian Observatorium Timau diharapkan juga turut mampu menarik pariwisata di wilayah Kupang.
Berkat keunggulan-keunggulan tersebut, maka wajar bukan jika kawan akan berbangga dengan terwujudnya Observatorium Nasional baru tersebut. Tertarik untuk berkunjung ke sana suatu hari?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News