Mahasiswa Ini Ciptakan Sesuatu Dari Cangkang Internal Cumi-cumi

Mahasiswa Ini Ciptakan Sesuatu Dari Cangkang Internal Cumi-cumi
info gambar utama

Cumi-cumi merupakan komoditas perikanan favorit. Moluska ini banyak diperdagangkan dan merupakan komoditas favorit. Berbagai kuliner lezat diolah dari cumi-cumi. Mungkin Anda gemar cumi-cumi asam manis? Atau cumi goreng tepung?

Namun, belum banyak masyarakat yang mengetahui bahwa hewan lunak bertentakel ini sebenarnya memiliki cangkang internal yang lazim disebut “pen”. Ya, cumi-cumi berbeda dengan kerabat dekatnya, misalnya kerang dan siput. Cumi-cumi tidak memiliki cangkang eksternal, namun memiliki sebuah cangkang internal. “Pen” ini berbentuk memanjang, tipis dan berwarna transparan. Berbeda dengan sotong, yang cangkang internalnya berbentuk oval, cembung, dan berwarna putih keruh karena mengandung kapur. Pen cumi-cumi biasanya dibuang pada saat pengolahan cumi-cumi menjadi masakan tertentu sehingga menjadi limbah yang tidak termanfaatkan.

Nah, melihat fenomena tersebut, mahasiswa-mahasiswa Jurusan Biologi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang terdiri atas Zuni Nur Rohmawati, Faradina Nabila, dan Cicik Ainurrohmah mencoba untuk meneliti peluang untuk mengolah pen cumi-cumi yang belum termanfaatkan tersebut menjadi produk yang bernilai. Melalui Program Kreativitas Mahasiswa skim Penelitian Eksakta (PKM-PE) dengan pendanaan dari Belmawa-Ristekdikti tim peneliti mencoba mengekstrak kitosan dari pen cumi-cumi.

Tim PKM-PE Zuni Nur Rohmawati, Faradina Nabila, dan Cicik Ainurrohmah
info gambar

Kitosan selama ini banyak diekstraksi dari kulit udang-udangan, dan berbagai jenis kepiting. Senyawa ini memiliki banyak manfaat, antara lain sebagai antioksidan, bahan obat, bahan bioplastik. Selanjutnya melalui penelitian ini, tim peneliti tersebut mencoba untuk memanfaatkan cangkang internal cumi sebagai sumber antibakteri.


Sumber:

FMIPA Unesa

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini