3 Animator dan Ilustrator Bangsa di Perfilman Animasi Hollywood

3 Animator dan Ilustrator Bangsa di Perfilman Animasi Hollywood
info gambar utama

Negeri ini merupakan negeri yang kaya. Tidak hanya sumber daya alamnya namun juga sumber daya manusianya. Banyak sekali talenta yang luar biasa di negeri ini. Tersedia di berbagai bidang. Salah satunya adalah bidang seni animasi ataupun ilustrasi. Beberapa animator dan ilustrator asal Indonesia bahkan turut menyumbangkan kinerjanya dalam perfilman Hollywood.

Berikut beberapa animator dan ilustrator asal Indonesia yang terlibat dalam pembuatan film animasi Hollywood:

1. Andre Surya, sang animator

Andre Surya | Sumber: NET.Z
info gambar

Pria kelahiran Jakarta 1 Oktober 1984 ini terlibat di dalam film Transformer dan Iron Man. Ia bertugas untuk menciptakan efek-efek canggih pada film tersebut.

Andre memiliki ketertarikan dengan animasi 3D sejak ia kecil, hingga mengarahkannya untuk mengambil jurusan Desain Komunikasi Visual di Universitas Tarumanegara, sebelum akhirnya satu tahun kemudian ia bekerja di Polaris 3D, sebuah perusahaan Advertising and Architectural Visualization. Lalu melanjutkan kuliah diploma jurusan film dan special effect di Vanart, sekolah film di Vancouver, Kanada.

Berikut filmografi dari Andre Surya:

  • (2008) Iron Man – Visual Effect
  • (2008) Indiana Jones and the Kingdom of the Crystal Skull – Visual Effect
  • (2009) Star Trek – Visual Effect
  • (2009) Terminator Salvation – Visual Effect
  • (2009) Transformers: Revenge of the Fallen – Visual Effect
  • (2009) Surrogates - Visual Effect
  • (2010) Iron Man 2 - Visual Effect
  • (2010) The Last Airbender - Visual Effect
  • (2011) Rango - Visual Effect
  • (2012) Red Tails - Visual Effect
  • (2013) The Escape – Sutradara dan departemen animasi

2. Christiawan Lie, Ilustrator komik

Sumber: kepo.me
info gambar

Pernah tahu film live action dan animasi berjudul G.I. Joe? Pria kelahiran 5 September 1974 ini merupakan salah satu ilustrator dari komik tersebut serta Transformer, Dungeons and Dragons Eberron. Selain itu, Chris Lie juga telah menciptakan komik hasil karyanya sendiri, yang berjudul “Return of The Labyrinth” dan diterbitkan oleh Tokyopop. Komik itu adalah komik beraliran manga Jepang yang diproduksi di Amerika. Pada edisi awal terbit, “Return of the Labyrinth” sudah menduduki posisi keempat komik terlaris di Amerika, bersaing dengan komik Naruto.

Christiawan Lie sudah menyukai komik sejak ia kecil dan menginginkan untuk meneruskan pendidikan di bidang seni rupa dan desain, sayangnya tidak disetujui oleh orang tuanya, hingga akhirnya ia memilih jurusan arsitektur dengan anggapan masih berhubungan dengan seni. Ia pun berkuliah di Institut Teknologi Bandung.

3. Griselda Sastrawinata, animator perempuan

Griselda Sastrawinata | Sumber: Dunia Games
info gambar

Wanita bernama Griselda Sastrawinata ini telah memimpikan untuk dapat bekerja di Walt Disney sejak kecil dan hingga akhirnya ia dapat mewujudkan mimpi untuk bekerja di perusahaan impiannya tersebut. Moana adalah karya pertamanya setelah ia bergabung dengan Walt Disney.

Wanita kelahiran Jakarta tahun 1982 ini, memutuskan pindah ke Amerika saat ia kelas 2 SMA, dan menamatkan SMA disana. Kemudian ia melanjutkan pendidikannya di Art Center College of Design di Pasadena, California, dan mendapat gelar Valedictorian.

Filmograpi dari Griselda Sastrawinata, antara lain :

  • 2010, Shrek Forever After
  • 2010, Neighbors From Hell
  • 2010, Donkey’s Christmas Shrektacular
  • 2011, Kungfu Panda : Secrets of The Masters
  • 2011, Puss in Boots
  • 2012, Puss in Boots : The Three Diablos
  • 2012, Ris of the Guardians
  • 2013, The Croods
  • 2014, How to Train Your Dragon2
  • 2014, Penguins of Madagascar
  • 2015, Home
  • 2016, Moana
  • 2018, Ralph Breaks The Internet (segera)


Sumber: Hipwee | Dunia Games

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini