Wilayah Ini Resmi Menjadi Jadi Cagar Biosfer UNESCO Terbaru di Indonesia

Wilayah Ini Resmi Menjadi Jadi Cagar Biosfer UNESCO Terbaru di Indonesia
info gambar utama
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati paling beragam di dunia. Itu sebabnya alam Indonesia selalu mendapat sorotan baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri terkait dengan kelestariannya. Salah satu upaya untuk melestarikan keanekaragaman hayati tersebut adalah dengan mendaftarkan wilayah-wilayah penting bagi ekosistem di Indonesia pada UNESCO sebagai Cagar Biosfer atau Biosphere Reserves.

Kabar menggembirakan pun datang dari Palembang saat sidang ke-30 International Coordinating Council (ICC) Man and Biosphere (MAB) UNESCO pada 25 Juli yang lalu. Pada saat itu UNESCO meresmikan tiga wilayah di Kalimantan untuk menjadi satu kesatuan cagar biosfer. Tiga wilayah tersebut adalah Taman Nasional Betung Kerihun, Taman Nasional Danau Sentarum dan Kabupaten Kapuas Hulu. Sehingga Cagar Biosfer tersebut memiliki nama Cagar Biosfer Betung Kerihun Danau Sentarum Kapuas Hulu.

Cagar biosfer ini merupakan cagar biosfer ke-14 yang dimiliki oleh Indonesia yang menjadi bukti bahwa wilayah-wilayah tersebut memiliki perhatian terhadap kelestarian alam.

Seperti dilansir dalam laman Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Bupati Kapuas Hulu, A.M Nasir mengatakan bahwa pengakuan ini diharapkan bisa memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan dan kualitas masyarakat Kabupaten Kapuas Hulu.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, saya sangat mendukung dan bangga bahwa Kabupaten Kapuas Hulu telah dinobatkan menjadi salah satu cagar biosfer yakni Cagar Biosfer Betung Kerihun Danau Sentarum Kapuas Hulu,” ujar Nasir.

Penetapan Cagar Biosfer Betung Kerihun Danau Sentarum Kapuas Hulu dilakukan bersama 23 Cagar Biosfer lainnnya dari 19 negara di dunia. Dan Indonesia hingga saat ini merupakan negara Asia kedua yang memiliki jumlah Cagar Biosfer terbanyak setelah Tiongkok.

Sementara itu, Direktur MAB-Indonesia, Prof. Dr. Ir Y Purwanto juga menjelaskan bahwa penetapan status baru tiga wilayah tersebut diharapakan bisa menjadi identitas yang baru untuk kesejahteraan masyarat sekitar. "Branding baru untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kualitas hidup dan kondisi lingkungan yang lebih baik juga mendukung status Kapuas Hulu sebagai Kabupaten Konservasi," katanya.

Wilayah Kabupaten Kapuas Hulu sendiri merupakan kabupaten yang dideklarasikan sebagai kabupaten konservasi sejak tahun 2003. Deklarasi ini merupakan salah satu penetapan sebuah kabupaten konservasi yang paling awal di Indonesia. Sebesar 65% area Kabupaten Kapuas Hulu merupakan hutan, baik berupa hutan konservasi, hutan lindung dan juga hutan produksi.

Besarnya wilayah hutan bagi Kabupaten Kapuas Hulu membuat ratusan ribu penduduk Kapuas Hulu sangat bergantung pada kelestarian hutan. Baik dimanfaatkan sebagai hasil hutan bukan kayu, seperti gaharu, madu maupun potensi lainnya seperti wisata dan sumber air.

Cagar biosfer sendiri berdasarkan ketetapan UNESCO merupakan pembagian wilayah konservasi yang teridiri dari 3 zona, yakni zona inti, zona penyangga dan zona transisi. Zona inti merupakan kawasan yang dilindungi untuk konservasi keanekaragaman hayati dan ekosistem. Dalam zona ini aktifitas yang diperbolehkan hanyalah penelitian yang tidak merusak dan kegiatan lain yang berdampak rendah pada lingkungan, seperti pendidikan.

Sebagai sebuah kesatuan cagar biosfer, Cagar Biosfer Betung Kerihun Danau Sentarum Kapuas Hulu memiliki tiga wilayah zona inti. Yakni berada di ketiga wilayah tersebut dengan hutan lindung dan hutan produksi sebagai zona penyangga. Serta zona transisi yang berada di area sisanya. Sehingga keharmonisan antara ketiga wilayah akan sangat diperlukan demi keberlangsungan cagar biosfer terbaru milik Indonesia ini.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini