Energi Alternatif Manfaatkan Limbah Tebu dan Logam

Energi Alternatif Manfaatkan Limbah Tebu dan Logam
info gambar utama

Kebutuhan energi tiap tahun terus meningkat. Eksploitasi energi tak terbarukan secara terus menerus akan menghilangkan sumber energi tersebut. Maka dari itu diperlukan energi alternatif untuk menghemat dan menjadi pengganti energi terdahulu.

Pemerintah melalui Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian Eksakta (PKM-PE) memberi kesempatan mahasiswa untuk menghadirkan penemuan – penemuan baru. Nampaknya program yang digagas Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi ini berhasil.

Mahasiswa berlomba untuk mendapatkan dana hibah, guna mengembangkan hasil penemuannya. Seperti yang dilakukan tiga mahasiswa Teknik Kimia ITS. Mereka berhasil menemukan energi alternatif dengan memanfaatkan limbah tetes tebu (molases).

Penemuan ini diharapkan mampu menjadi salah satu sumber energi alternatif pengganti minyak bumi. Sumber minyak bumi di Indonesia diperkirakan akan habis dalam waktu 12 tahun kedepan.

Martiana Nugraeny, Tri Wahyuning Eka Purnama Sari, dan Chandra Adiwijaya membuat energi terbaru dari limbah molases dan limbah logam berat. Limba molases diolah dengan reaktor dual chamber Microbial Fuel Cells (MFCs) sistem resirkulasi kontinyu agar dapat menghasilkan energi.

Limbah yang berasal dari olahan tebu memiliki kandungan selulosa. Kandungan ini bisa dijadikan sebagai sumber energi biomassa terbarukan.

Tak hanya limbah pada olahan tebu. Ketiga mahasiswa ini juga mencari energi terbarukan dari limbah logam seperti krom.

“Krom merupakan limbah B3 dengan daya racun tinggi yang dapat membahayakan kesehatan manusia,” ucap Tri Wahyuning, dilansir dari laman resmi ITS.

Melihat dua masalah ini, Tri bersama rekan – rekannya mencoba mencari cara untuk memanfaatkan limbah ini. Mereka akhirnya membuat sebuah inovasi ide MFCs sistem resirkulasi kontinyu.

“MFCs merupakan fuel cell berbasis biologi yang mengubah energi kimia menjadi energi listrik dengan bantuan reaksi katalitik mikroorganisme,” jelas Tri.

MFCs ini terdiri dari dua tabung pengembang (chamber) yaitu anoda dan katoda. Dalam tabung anoda diisi dengan limbah molases dan bakteri. Sedangkan pada bagian katoda diisi dengan limbah logam berat chromium.

Metabolisme yang terjadi pada chamber anoda akan menghasilkan listrik. Selain listrik yang dihasilkan, MFCs akan mereduksi limbah logam krom serta mengurangi nilai BOD (Biochemical Oxygen Demand) pada limbah molases.

Sumber : Laman Resmi ITS

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini